Berita Luar Negeri

Pakistan Blokir Game PUBG, Akibat Picu Serangkaian Aksi Bunuh Diri

Otoritas Telekomunikasi Pakistan (PTA) mengatakan, mereka menerima beberapa keluhan tentang permainan yang “membuat ketagihan dan buang-buang waktu”.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/YULHAM
Tiga kasus serangkaian bunuh diri dalam beberapa pekan terakhir yang dikaitkan dengan Game PUBG di Pakistan, telah mengakibatkan pemblokiran sementara game online tersebut. 

Polisi dalam sebuah surat mengatakan bahwa kekerasan yang berlebihan dapat memicu perilaku agresif.

“Kecanduan menyelesaikan misi menyebabkan penderitaan dan kegelisahan dan menghasilkan depresi dan stres,” media lokal melaporkan.

Pemblokiran memicu perdebatan

Pemblokiran sementara waktu itu memicu perdebatan di media sosial Pakistan, dengan banyak yang mengatakan itu adalah langkah yang tepat.

Salma Khalid Khan, seorang guru sekolah, mengatakan dia sepenuhnya mendukung larangan itu.

“Saya pikir itu harus dilarang secara permanen. Ini keputusan yang bagus oleh pemerintah.

Gambar-gambar yang mengerikan dan kejam dalam permainan seperti itu dapat memiliki efek buruk pada pikiran anak muda ", katanya

Ia menambahkan bahwa dirinya tidak akan pernah membiarkan anak-anaknya bermain permainan seperti itu.

dr Tirta Gambarkan Perjuangan Tim Medis Lawan Corona: Ibarat PUBG, Lawan Pakai AWP, Kita Pakai Panci

Terlalu Asyik Main Game PUBG, Pria 20 Tahun Tak Sengaja Minum Air Deterjen dan Akhirnya Meninggal

Gara-gara Tak Diberi Uang untuk Main PUBG, Seorang Anak Tega Mutilasi Tubuh Ayah dengan Pisau Daging

Berbicara kepada Gulf News, Dr. Sarah Nadeem Zaigham, seorang psikolog klinis di Islamabad, mengatakan terlalu banyak waktu menonton film dan paparan kekerasan pasti akan berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik orang-orang terutama anak-anak.

Zigham mendorong para orang tua untuk mengawasi kegiatan anak-anak mereka.

Karena semakin banyak anak-anak kecanduan game online selama masa lockdown pandemi, yang menyebabkan kecemasan dan depresi bagi anak.

Namun, gamer yang gemar menyuarakan keprihatinan mereka, mengatakan bahwa pelarangan game adalah langkah ekstrem dan itu hanya sebuah permainan dan tidak ilegal.

Azeem Haq, yang telah bermain game selama lebih dari 30 tahun, mengatakan tidak pernah berdampak buruk terhadap kesehatan mentalnya.

“Saya telah memainkan game action, petualangan, olahraga, horor, dan semua jenis game, dan saya tidak pernah merasa sakit atau secara psikologis tidak stabil karena saya tahu itu hanya permainan” katanya.

Ia menambahkan bahwa banyak tindakan ekstrem seperti kejahatan dan perampokan di masyarakat tidak terkait dengan permainan, tetapi faktor sosial dan budaya lainnya.

Ini Dampak Negatif Game PUBG bagi Perkembangan Anak

Dianggap Ajarkan Kekerasan, Parlemen Irak Sepakat Larang PUBG

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved