Luar Negeri

Perempuan dan Anak Perempuan Rentan Kekerasan Seksual Selama Lockdown, Tertular AIDS Lebih Tinggi

Data awal dari lockdown atau penguncian di seluruh dunia menunjukkan lonjakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Editor: M Nur Pakar
cfi.co
Direktur Eksekutif UNAIDS, Winnie Byanyima 

Badan PBB melaporkan angka tahun lalu di awal konferensi AIDS internasional, Senin (6/7/2020).

Kemajuan melawan HIV juga sedang dilukai oleh penyakit menular lain, virus Corona baru.

Empat tahun lalu, PBB menetapkan tujuan untuk membatasi infeksi HIV dan meningkatkan pengobatan pada akhir tahun 2020.

Tetapi semuanya terlewatkan karena pandemi virus Corona menghambat akses perawatan.

"Kami sudah keluar jalur untuk target 2020, tetapi virus Corona akan meledakkan kami sepenuhnya," kata Direktur Eksekutif UNAIDS, Winnie Byanyima.

Sekitar 1,7 juta infeksi HIV baru terjadi pada 2019, turun 23 persen sejak 2010, tetapi jauh dari target pengurangan 75persen.

Afrika Timur dan Selatan sangat mengekang infeksi baru, tetapi meningkat di tempat lain.

Sekitar 20 pesen sejak 2010 di Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika Utara, dan 72 persen  di Eropa Timur dan Asia Tengah.

"Kami memiliki negara-negara di wilayah lain yang sedang menumbuhkan gelombang epidemi berikutnya di kalangan anak muda," kata Hader.

“Kami masih melihat 150.000 anak-anak terinfeksi HIV baru setiap tahun,” tambahnya.

Di sub-Sahara Afrika, anak perempuan dan perempuan muda mencapai 10% dari populasi.

Tetapi merupakan 25 persen dari infeksi HIV baru.

Dalam banyak kasus, wanita hamil tidak dites atau tidak menggunakan obat yang dapat mencegah penyebaran virus ke bayi mereka, kata Byanyima.

Di seluruh dunia, 38 juta orang memiliki HIV dan 81 persen dari mereka menyadarinya.

Sekitar 25,4 juta sedang dalam perawatan, tiga kali lipat dari jumlah 2010.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved