Lifestyle

Pesepeda Harus Pahami Kode-kode ini, Agar tidak Terjadi Kecelakaan di Jalan

Ramai pengguna media sosial saat ini memosting momen dirinya bersepeda, tujuannya untuk mengikuti tren atau menjaga kesehatan?

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ HENDRI
Ilustrasi 

Karena belum ditemukan spion pada sepeda, maka pengguna sepeda harus sering melirik ke belakang untuk mengetahui kondisi lalu lintas.

"Mesti dipastikan kondisi lalu lintas di belakang kita sepi dalam radius 100 m, baru mulai memberi sinyal tangan dan melakukan manuver membelok," katanya.

Melihat ke belakang (Shoulder check) juga sering dilakukan pesepeda bila ingin melewati pesepeda lainnya yang bergerak lambat.

Pesepeda wanita
Pesepeda wanita (SERAMBINEWS.COM/ HENDRI)

Selain itu dilakukan jika ada sesuatu di depan dan harus menghindar, misalnya ada mobil terparkir pinggir jalan, jika ingin melewatinya harus melihat ke belakang dahulu sebelum menghindar, karena sepeda tidak memiliki lampu signal yang bisa diketahui pengguna jalan lain.

"Cuma kalau menyalip enggak pakai sinyal tangan karena kedua tangan mesti di setang biar lebih aman dan nyaman saat menyalip," tuturnya.

Bukan hanya pesepeda, para pengguna jalan lain seperti mobil dan motor juga mesti menjaga jarak antara pesepeda, baik di depan maupun di sampingnya.

"Idealnya jarak aman antara pengendara sepeda dengan kendaraan bermotor di sampingnya itu sekitar 1,5 meter," lanjutnya.

Viral, Anak Terkejut Melihat Ibu Terbaring Berkain Putih, Disangka Meninggal, Rupanya Pakai Alat Ini

Populasinya Menurun Drastis, Benih Lobster dari Simeulue Dilarang Ekspor ke Luar

Empat Bulan Absen Latihan, Bima Sakti Pimpin TC Perdana Timnas U-16 Indonesia di Stadion Patriot

Mengapa harus menjaga jarak ?

Karena memberikan jarak aman bagi pengguna jalan lain jika tiba-tiba pesepeda, jika tiba-tiba pesepeda melakukan pengereman mendadak atau menghindari lubang di jalanan.

"Karena sepeda enggak bisa rem dadakan kayak sepeda motor, sepeda kan bannya kecil atau tipis. Belum lagi kalau pakai cleat shoes yang kadang membuat pesepeda kesulitan melepas kakinya dari pedal saat rem mendadak," tambahnya.

Selain itu ada ciri khas pesepeda yang harus juga dimengerti pengguna jalan lain, pesepeda tidak bisa menggunakan jalan terlalu pinggir ke kiri.

Alasannya juga sama yakni memberi ruang, menghindar jika tiba-tiba ada lubang di jalan terlebih kendaraan lain sering terparkir di jalanan.

"Apalagi kalau pakai sepeda road bike yang bisa melaju dengan kecepatan rata-rata 25-45 km/jam, biasanya akan mengambil lajur 2 untuk menghindari rintangan yang banyak muncul di lajur 1," ucapnya lagi.

"Ini sekaligus antisipasi kalau ada mobil yang mau masuk atau keluar dari gedung, kebayang kan sulitnya menghindar atau mengerem sepeda dengan ban tipis yang melaju dengan kecepatan segitu," tutupnya. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

Empat Lagi Pasien Covid-19 di Aceh Sembuh

Empat Lagi Pasien Covid-19 di Aceh Sembuh

Pria Miskin Ini 20 Tahun Hidup Tersiksa Miliki Wajah Singa, Kini Bikin Pangling Usai Operasi Wajah

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved