Sepakbola Nasional
Pastikan Kembali ke Indonesia, Shin Tae-yong Ingin Bertemu Ketum PSSI untuk Bahas TC Timnas U-19
Hal ini mengingat keterlambatan pemusatan latihan timnas U-19 di Korea Selatan, karena kembalinya ia bersama tim pelatih ke Indonesia.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memastikan segera kembali ke Indonesia.
Kepastian ini disampaikannya melalui surat yang dikirimkan kepada Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut menyatakan, menghormati Ketua Umum PSSI.
Kecuali itu, dia meminta PSSI mempersiapkan hal-hal teknis untuk pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-19, dan timnas senior.
"Kami ingin informasi yang akurat tentang jadwal, dan persiapan TC Timnas U-19 di Korea Selatan. Jadwal saya dan tim pelatih dari Korea Selatan ke Indonesia. Lalu, tempat dan jadwal selama periode isolasi," kata Shin Tae-yong sebagaimana dikutip dari laman resmi PSSI, Kamis (9/7/2020) malam.
Pelatih yang membawa Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu menambahkan, roadmap untuk timnas U-19 dan timnas Indonesia senior akan diubah.
Hal ini mengingat keterlambatan pemusatan latihan timnas U-19 di Korea Selatan, karena kembalinya ia bersama tim pelatih ke Indonesia.
Terkait Piala Dunia U-20 2021, Piala AFF 2020 dan 2022, serta peringkat FIFA timnas Indonesia, Shin menyatakan, bahwa selama periode kontrak empat tahun, prioritasnya ialah meningkatkan landasan sepak bola Indonesia.
Hal itu untuk memperbaiki masalah mendasar dan meletakkan dasar bagi sepak bola Indonesia menuju level yang lebih tinggi.
"Tujuan utama adalah untuk lolos dari fase grup pada Piala Dunia U-20 tahun 2021, dan juara Piala AFF 2022. Oleh karena itu, yang lebih penting adalah Piala AFC U-19 2020 dan Piala AFF 2020 sebagai proses bagi kita untuk naik ke level yang lebih tinggi.”
• Meski Kosong Penumpang, Susi Air Tetap Terbang Rute Medan-Abdya PP, Ini Jadwal untuk Enam Daerah
• Virus Corona Serang Sekolah Scapa TNI AD, 1.262 Calon Perwira dan Pelatih Positif Covid-19
• Kasus Virus Corona Melonjak, Gara-gara Kampanye Presiden Donald Trump di Tulsa
“Tidak ada pelatih yang tidak bertujuan untuk meraih kemenangan. Tapi sekarang saatnya untuk menginvestasikan waktu dan upaya untuk hasil di masa depan. Tolong bantu saya untuk ini dengan semua orang di PSSI dan semua media yang peduli tentang sepak bola Indonesia," tambah Shin Tae-yong.
Pelatih berusia berusia 51 tahun tersebut berharap kenaikan peringkat FIFA suatu negara bukan karena target jangka pendek.
Sebaliknya, perbaikan target karena manajemen strategis jangka panjang tim nasional, dan hasil yang akan diraih ketika kinerja tim nasional membaik.
"Saya ingin mendapat dukungan semua pihak, sehingga kami dapat memberikan harapan kepada semua orang Indonesia melalui sepak bola selama masa sulit ini. Sekali lagi saya ingin bertemu Ketua Umum PSSI di Indonesia sesegera mungkin dan membahas tentang rencana kami," ungkapnya.
Sementara Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengakui sudah membaca, mempelajari roadmap dan surat keinginan pelatih Shin Tae-yong.
"Iya saat ini PSSI menunggu Shin Tae-yong untuk kembali ke Indonesia bertemu dengan kami. Saat ini kami terus berkoordinasi dengan Shin Tae-yong untuk jadwal ke Indonesia. Visa dan kitas nya dia pun sudah ada," kata Mochamad Iriawan.
Terkait aturan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) yang mengeluarkan peraturan Nomor 11 Tahun 2020 tentang Larangan Warga Asing Datang ke Indonesia, Iriawan mengatakan tidak ada masalah.
"Shin Tae-yong, saya kita tidak menemui hambatan masuk ke Indonesia saat ini, karena ia termasuk orang asing yang akan bekerja pada proyek strategis. Kami juga akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk proses ia kembali ke Indonesia," pungkas Iwan Bule–sapaan akrab Mochamad Iriawan--.
Sebagaimana diketahui, Shin Tae-yong dan empat koleganya di staf pelatih timnas Indonesia yaitu Kim Hae-woon, Kim Woo-jae, Lee Jae-hong serta Gong Oh-kyun kini masih berada di Korea Selatan.
Mereka sudah di sana sejak April 2020 menyusul pandemi virus Corona melanda tanah air.
Mereka nantinya akan menangani latihan timnas senior dan U-19 Indonesia yang berlaga di turnamen internasional mulai Oktober 2020.
• Keren! Petugas Kebersihan Ini Tak Silau Mata, Pulangkan Uang Rp 500 Juta yang Bukan Miliknya
• Petugas Sipir Berhasil Menggagalkan Penyelundupan Narkoba Shabu Ke dalam Rutan Kelas IIB Takengon
• Daftar Khatib Jumat 10 Juli 2020 di Masjid Lhokseumawe, Aceh Utara, dan Bireuen
Timnas Indonesia senior akan menghadapi tiga pertandingan terakhir Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Dari jadwal yang dirilis, Indonesia akan menantang tuan rumah Thailand pada 8 Oktober 2020.
Setelah itu, menjamu punggawa Uni Emirat Arab pada 13 Oktober 2020.
Terakhir, timnas Indonesia bertandang ke Vietnam untuk melawan si empunya kandang pada 12 November 2020.
Meski peluang lolos ke putaran ketiga sudah tertutup, PSSI ingin timnas mendapatkan hasil terbaik demi mendongkrak peringkat FIFA.
Sementara timnas U-19 Indonesia akan berkompetisi di Piala Asia U-19 2020 yang berlangsung di Uzbekistan pada 14-31 Oktober 2020.
Timnas U-19 ini diproyeksikan menjadi timnas U-20 yang akan bertanding di Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Seperti diketahui, dalam drawing di markas AFC di Kuala Lumpur, Malaysia, Juni 2020 lalu, Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah di Grup A.
Indonesia sendiri bukan satu-satunya wakil AFF di kompetisi tersebut.
Masih ada ada Malaysia, Kamboja, Laos, Vietnam dan Australia.
Selain dengan tuan rumah, Indonesia sendiri satu grup dengan wakil AFF lainnya, yaitu Kamboja yang berada di pot ketiga.
Sedangkan satu lagi lawan Indonesia di Grup A lainnya ada Iran yang menempati pot empat dalam ajang terbesar di Asia itu.
Anak-anak muda Indonesia bisa dibilang berada di grup yang sulit.
Selain adanya sang tuan rumah, Iran yang sudah menjadi juara sebanyak empat kali dalam ajang ini akan menjadi lawan berat Indonesia.
Meskipun saat ini Iran sendiri masuk di pot keempat, bukan berarti mereka adalah lawan yang mudah.
Dalam rincian sebagai juara, Iran meraih kampiun pada tahun 1973, 1974, 1975 dan 1976.
Sedangkan Indonesia sendiri baru meraih juara satu kali pada tahun 1961.(*)
• VIDEO - Dana Pembangunan 273 Rumah di Aceh Utara Bersumber dari Zakat dan Infaq 2019-2020
• VIDEO - Jelang HUT Adhyaksa, Kejari Lhokseumawe Musnahkan Sabu, Ganja dan Ekstasi
• VIDEO - Kasus Anak Gorok Leher Ibu Direka Ulang, Adegan Terakhir Pelaku Pura-pura Nangis
• VIDEO - Detik-detik Maria Pauline Tiba di Bandara Soetta Setelah Buron 17 Tahun