Pendaki Gunung Hilang Misterius karena Alami Paradoxical Undressing, Apa Itu?

Korban bersama dengan teman-temannya sempat begadang hingga jam 2 pagi, sebelum dinyatakan hilang.

Editor: Nur Nihayati
ILUSTRASI - 13 WNA asal Malaysia pendaki gunung louser di jemput tim Basarnas di kaki gunung louser Kedah setelah dilaporkan salah satu pendaki itu mengalami sakit ditengah hutan tersebut, Jumat (16/12) petang. SERAMBI/RASIDAN. 

Korban bersama dengan teman-temannya sempat begadang hingga jam 2 pagi, sebelum dinyatakan hilang. 

SERAMBINEWS.COM - Misterius, seorang pendaki gunung Guntur dilaporkan hilang.

Pendaki ini bernama Afrizal (16) dikabarkan hilang secara misterius di Gunung Guntur, sejak Sabtu (4/7/2020).

Warga Kecamatan Cilawu, Garut Jawa Barat tersebut hilang saat tengah tertidur di tenda, saat mendaki dengan empat orang temannya.

Korban bersama dengan teman-temannya sempat begadang hingga jam 2 pagi, sebelum dinyatakan hilang.

Korban kemudian ditemukan pada Minggu (5/7/2020) sekitar pukul 09.00 WIB di sekitar sumber mata air yang dikenal dengan nama Cikole, cukup jauh dari lokasi awal korban mendirikan tenda.

Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, Afrizal ditemukan oleh penjaga parkir bernama Entis, di dekat sumber air yang dikenal dengan nama Cikole.

Saat ditemukan, Afrizal berada di dekat batu besar dalam keadaan lemas dan hanya memakai celana dalam.

Afrizal mengaku tidak tahu menahu mengapa dirinya berada di batu besar tersebut.

Kondisi ini pun menjadi sorotan bagi warganet

Salah satu pengguna Twitter, Ditta Aditya Pratama, @gan_agun mengungkapkan, apa yang dialami Afrizal disebut dengan paradoxical undressing.

Lantas, apa itu paradoxical undressing?

Staf Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, Dr dr Em Yunir mengungkapkan paradoxical undressing merupakan kondisi tubuh yang mengalami kedinginan hebat atau hipotermia dan menyebabkan gangguan kontrol pada hipotalamus.

Hipotalamus merupakan bagian dari otak yang mengeluarkan bahan kimiawi berupa hormon yang dibutuhkan tubuh untuk membantu mengendalikan organ dan sel-sel tubuh, termasuk keseimbangan suhu tubuh.

"Pada orang kedinginan, mereka mengirimkan sinyal dingin dan disebar ke kesadaran, sehingga orang tersebut akan berusaha mencari baju hangat dan terhindar dari rasa dingin," ujar Yunir saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/7/2020).

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved