Berita Lhokseumawe
Duka Pedagang Pasar Inpres Lhokseumawe yang Hilang Lapak Dilalap Api, Seperti Apa Kisah Mereka?
Tidak pernah terbayangkan di benak pedagang Pasar Inpres Lhokseumawe, di Desa Tumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Jalimin
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Tidak pernah terbayangkan di benak pedagang Pasar Inpres Lhokseumawe, di Desa Tumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.
Kamis tengah malam kemarin terjadi tragedi memilukan yang tidak pernah mereka lupakan seumur hidup dimana kios atau lapak dagangan yang menjadi tempat mereka mengais rezeki puluhan tahun lenyap dalam waktu sekejap.
Pagi Jumat (10/7/2020) hanya sebagian pedagang yang berjualan barang dagangannya seperti Sayur dan bahan pokok lainnya.
Pasca api yang meluluhlantakkan tempat mereka berjualan selama ini, bahkan meski ditawarkan oleh Pemko setempat untuk direlokasi, mereka tetap ingin bertahan di pasar tersebut.
Ratusan pedagang di Pasar Inpres Kota Lhokseumawe, pasca musibah kebakaran lapak dagangannya kini mereka setelah membersihkan lokasi bekas kebakaran itu sebagian pedagang mulai berjualan secara darurat di kaki lima.
Amatan Serambinews.com, kala itu terlihat lalu lang warga seperti biasanya berbelanja di Pasar Inpres Lhokseumawe.
Lalu disisi lain terlihat para pedagang lapaknya yang sudah ludes hanya tinggal puing juga masih mebersihkannya.
Bahkan ada beberapa titik di lokasi lapak pedagang yang sudah menjadi puing terlihat ada yang sudah berjualan dengan menjajakan barang dagangannya di latai seadanya di lokasi bekas kebakaran.
• Bupati dan Kapolres Abdya Panen Raya Padi Program Ketahanan Pangan di Jeumpa, Turut Juga Dipanen Ini
• Posko Perbatasan Covid-19 Minim Fasilitas, DPRK Aceh Tamiang Sorot Ruang Istirahat Petug
• Anggarannya Capai 300 Juta Euro, Markas Barcelona akan Direnovasi Besar-besaran
Tidak heran, seakan pedagang tidak patah semangat untuk kembali bangkit setelah lapak untuk berjualan telah ludes di lalap api.
Wargapun termasuk para kaum ibu, juga berbelanja sambil melihat kondisi sekitar lapak pedagang yang sudah jadi puing.
“Ya saya hanya bisa bersabar ini kan cobaan, musibah ini semua atas kehendak yang kuasa, ALLAH SWT, ,” tutur seorang perempuan Aswina.
Dia tak kuasa melihat lokasi usahanya selama bertahun-tahun ini terbakar. Sesekali dia melihat lapaknya, seakan mengutuk kejadian nahas yang terjadi Kamis tengah malam itu.
Kini para pedagang itu atas inisiatif mereka sendiri tetap akan berjualan sementara dilapak ala kadarnya di bekas lokasi kebakaran, ini tak lain untuk perputaran ekonomi, Meskinpun pemerintah setempat telah memberikan opsi yaitu para pedagang di pasar Inpres yang terkena musibah akan direlokasi ke pasar Induk di kawasan Los kala, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
Namun, hal ini masih menjadi pertimbangan oleh pihak pedagang yang mungkin mereka sudah terbiasa di lokasi pasar tersebut.
Tampak rau wajah mereka seakan tidak percaya ini smeua bisa terjadi, karena mereka hanyalah pedagang kecil yang bisa mencukupi untuk biaya mereka sehari-hari.
“Pada intinya kami ini semua pedagang yang ada disini semua, tak akan mau pindah kemanapun, kami tetap berjualan disini, meski lapaknya berdebu,” ucap Aswina.
Dirinya berharap semua bisa segara normal kembali seperti sediakala, karena ini menyangkut perputaran ekonomi bagi pedagang.
Sambungnya, untuk hari ini bahkan pedagang, seperti penjual sayuran, cabai, tomat dan lainnya, sebagian sudah berjualan lagi, meski lapaknya darurat.
“Itu coba liat, disamping lapak ada tumpukan puing kebakaran, tapi mereka tetap sebagian pedagang membuka lapak walaupun di kaki lima,” sebutnya.
Sambungnya, karena jika kami para pedagang harus menunggu waktu untuk direhap kembali tidak tahu sampai kapan itu akan dilakukan oleh pihak pemerintah.
“Ya kalau begitu kamu berjualan saja di lapak darurat sementara ini, setidaknya sudah bisa beraktivitas kembali,” ucapnya.
Untuk diketahui Pasar Inpres Lhokseumawe, terletak diantara dua Gampong Kuta Blang dan Gampong Tumpok Teugoh ini pasar induk terbesar yaag ada di kota julukan Petro Dollar.
Kini mereka, hanya bisa meratap untuk bisa kembali berjualan, meskipun lapak yang akan dibangun secara darurat oleh pedagang atas inisiatif mereka sendiri.
Seperti apa nasib mereka para pedagang kecil ini? akankah lokasi pasar Inpres ini akan kembali di rehap atau dibangun? Hanya kebijakan Pemerintah setempat yang bisa menjawab.
Seperti diketahui sebelumnya, Ratusan lapak, Ruko dan Kios yang ada di lokasi Pasar Inpres Kota Lhokseumawe, ludes terbakar.
Saat peristiwa kebakaran hebat yang terjadi pukul 1.30 WIB Kamis (9/7/2020).
Kebakaran tersebut juga membuat warga di sekitar pasar Inpres yang sudah tertidur lelap berhamburan berlarian.
Dalam kondisi panik sambil menyaksikan amukan kobaran api yang semakin membesar diterpa angin kencang.
Menurut keterangan, Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah 0107 Kota Lhokseumawe, Ridwan Ishak, kepada Serambinews.com, di lokasi kejadian, kobaran api diduga berasal bangunan bagian tengah pasar Inpres.
”Semakin lama api semakin membesar. Kita tidak tahu penyebab percikan api dari mana,” kataya.
Sementara itu dikatakannya, sejumlah armada Pemadam Kebakaran (Damkar) terus berdatangan dan tiba di lokasi beberapa saat setelah kebakaran.
Menurutnya petugas kesulitan untuk memadamkan si jago merah.
Aparat Kepolisian dibantu, Anggota RAPI terpaksa mengambil tindakan memblokir jalan menghalau kendaraan warga, guna memudahkan Damkar menjangkau lokasi kebakaran.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com, di lokasi kebakaran, Kobaran api baru bisa dipadamkan setelah seluruh bangunan roko dan kios ludes dilalap sijago merah.Pascakejadian ini hanya satu Blok Ruko yang dapat diselamatkan.
Belum bisa dipastikan untuk kerugian namun, sementara ini ditaksir mencapai Milyaran rupiah, dan tidak satupun pedagang yang berhasil menyelematkan harta benda mereka dari amukan sijago merah tersebut.(*)
• Anak Mantan Gubernur GAM Pidie Jadi Kakanwil Kemenag Aceh, Dilantik oleh Menag, Ini Programnya
• Kepala DPMG, Azhari : Manfaat Dana Desa di Aceh, Desa yang Sangat Tertinggal Semakin Berkurang
• Ciut Berperang Melawan Amerika Serikat, Cina Memilih Berdamai dan Tawarkan ‘Bocoran’ Soal Covid-19
7 Lampiran