Berita Aceh Tengah

Sambut Penerapan New Normal, Sejumlah Objek Wisata Di Aceh Tengah Mulai Berbenah

Beberapa objek wisata di Kabupaten Aceh Tengah yang sempat ditutup selama beberapa bulan karena adanya penyebaran virus corona (Covid-19)...

Penulis: Mahyadi | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/MAHYADI
Kondisi fasilitas objek wisata Bur Telege, di Kampung Bale, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah yang mulai rusak lantaran telah ditutup selama empat bulan sejak adanya wabah virus corona. 

Laporan Mahyadi | Aceh Tengah

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Beberapa objek wisata di Kabupaten Aceh Tengah yang sempat ditutup selama beberapa bulan karena adanya penyebaran virus corona (Covid-19), kini mulai berbenah seiring dengan akan adanya penerapan new normal (tatanan baru).

Meski belum dibuka secara resmi, namun para pengelola mulai membenahi lokasi wisata yang sebagian sempat ditutupi semak belukar.

Diantara beberapa objek wisata yang telah dibenahi kembali yaitu Dermaga Lukup Penalam, di kawasan Dusun Dedalu, Objek Wisata Bur Telege, Kampung Bale, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.

Objek wisata yang berada di pinggir Danau Lut Tawar ini, terpaksa ditutup lantaran virus corona. Alhasil, area lokasi wisata itu, sebagian telah ditutupi semak belukar.

Adanya sinyal akan segera diberlakukan new normal, membuat pengelola objek wisata kembali bersemangat untuk memugar lokasi wisatanya.

“Sudah beberapa hari terakhir, kami menata kembali tempat wisata ini. Bila sudah diberlakukan new normal dan objek-objek wisata mulai dibuka, kita sudah siap menyambut para pengunjung,” kata Reje Kampung Bale, Misriadi kepada Serambinews.com, Jumat (10/7/2020).

Dia menyebutkan, Kabupaten Aceh Tengah, merupakan salah satu destinasi wisata di Aceh, sehingga dengan dibukanya objek-objek wisata akan mengundang para pengunjung dari berbagai daerah.

“Bukan hanya warga luar saja, tetapi pengunjung lokal pun sudah sangat ingin, objek-objek wisata ini untuk segera dibuka karena memang sudah empat bulan ditutup,” paparnya.

Menurut Misriadi, ditutupya objek wisata Bur Telege selama empat bulan terakhir, membuat sebagian area sudah ditutupi semak belukar, serta sebagian fasilitas penduduk ada yang sudah mulai rusak sehingga dibutuhkan pembenahan.

“Saya meyakini, jika nanti sudah mulai dibuka kembali, kunjungan masyarakat akan meningkat karena sudah lama tidak berwisata,” tutur Misriadi.

Seperti dijelaskan sebelumnya, untuk objek wisata di Bur Telege, dalam kondisi normal para pengunjung yang berwisata ke daerah itu, mencapai 500 sampai 600 orang per hari. Beda lagi, jika di akhir pekan, para pengunjung bisa mencapai hampir 1000 orang.

“Keberadaan objek wisata ini, menjadi nilai tambah secara ekonomi bagi sebagian masyarakat. Ketika objek wisata ditutup, mereka juga kehilangan pendapatan tambahan,” pungkasnya.(*)

Ini Alasan Suaidi Yahya Relokasi Pengungsi Rohingya ke Gedung BLK Lhokseumawe

Wanita yang Ngaku Yahudi dan Lempar Al-Quran Jadi Tersangka, Kesal Dituduh Laporkan Tetangga Berjudi

Bupati Aceh Singkil Minta DPRA Rekomendasikan Pelepasan Aset Bandara Syekh Hamzah Fansuri

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved