Berita Banda Aceh
Fakultas Teknologi Pertanian USM Kembangkan Strategi Bertahan Bagi Industri Pengolahan Tahu Rumahan
Industri tahu itu memiliki peluang untuk mengembangkan diri menjadi industri lebih besar, jika dilengkapi dengan unit instalasi limbah yang memadai
Penulis: Misran Asri | Editor: Ibrahim Aji
Industri tahu itu memiliki peluang untuk mengembangkan diri menjadi industri lebih besar, jika dilengkapi dengan unit instalasi limbah yang memadai
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kondisi pandemi Covid-19 yang merambah Indonesia, khususnya Provinsi Aceh sudah sangat berdampak buruk di semua bidang, tak terkecuali UKM yang bergerak di industri rumah tangga, salah satunya usaha pembuatan tahu.
Rasa keprihatinan yang mendalam tersebut menggerakkan niat dari dosen-dosen Universitas Serambi Mekkah (USM) Banda Aceh, khususnya Fakultas Teknologi Pertanian, akhirnya melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM).
Program dimaksud dengan menerapkan inovasi baru di bidang industri pengolahan limbah dari hasil pengolahan tahu di Desa Lamteumen, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.
Ketua pelaksana PKM, Rita Sunartaty SSi MT mengatakan, industri tahu tersebut memiliki peluang untuk mengembangkan diri menjadi industri lebih besar, jika dilengkapi dengan unit instalasi limbah yang memadai.
Sehingga buangan limbah yang dapat merusak lingkungan dapat dimanfaatkan menjadi produk bernilai ekonomis,
• Hujan dan Angin Kencang Terjang Seulimuem, Aceh Besar, Pohon Bertumbangan dan Ikut Menimpa Warung
"Limbah tahu yang dibuang begitu saja selama ini ternyata dapat diolah menjadi tepung ampas tahu dan pupuk cair. Tepung ampas tahu dapat di gunakan sebagai bahan makanan, sementara pupuk cair organik dari limbah tahu yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman," pungkas Rita dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Sabtu (11/7/2020).
Sementara itu anggota tim pelaksana kegiatan, Salfauqi Nurman SSi MSi menyebutkan bahwa kegiatan itu sebagai bentuk implementasi tridarma perguruan tinggi yang dilaksanakan bersama dengan mahasiswa untuk melatih masyarakat.
Kegiatan dimaksud Salfauqi mendapat dukungan dana dari Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi DPRM Kemenristek Dikti.
"Program Kemitraan Masyarakat ini diawali dengan pelatihan pengemasan tahu, pembuatan pupuk cair dan tepung ampas tahu kepada mitra," sebutnya.
Ia menjelaskan kegiatan yang berlangsung selama sebulan saat kondisi pandemi Covid-19 itu tetap dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan.
• Tak Puas Penanganan Kasusnya Oleh Polisi, Seorang Pria di Sumbawa Habisi Nyawa Ipda Uji Siswanto
"Selama sebulan kegiatan dilaksanakan hanya dibatasi untuk beberapa orang saja," ungkap Salfauqi.
Ia pun menerangkan selama sebulan kegiatan itu dilaksanakan, pihaknya memberikan sosialisasi kegiatan kepada mitra.
Lalu penyerahan bantuan berupa instalasi pengolahan limbah serta kebutuhan pendukung lain, sampai kepada pengemasan tahu, serta pembuatan tepung ampas tahu dan pembuatan pupuk cair.