Longsor di Aceh Tenggara

Pascalongsor di Ketambe, Truk belum Berani Melintas, Ini Penyebabnya

Selain licin dan berlumpur, badan jalan juga masih sempit akibat longsor yang terjadi beberapa hari lalu.

Penulis: Rasidan | Editor: Taufik Hidayat
DOK TAGANA
Arus transportasi Blangkejeren Kutacane sempat mengalami lumpuh total setelah terjadi longsor di kawasan Gurah Ketambe kabupaten Agara tersebut, hingga saat ini untuk kendaraan roda enam belum berani lewat dan melintas dengan berbagai alasan dan pertimbangan, Selasa (14/7/2020). 

Laporan Rasidan | Gayo Lues

SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Setelah arus transportasi dari Blangkejeren kabupaten Gayo Lues (Galus) menghubungkan Kutacane Aceh Tenggara (Agara) mengalami lumpuh  total sebelumnya. Akibat terjadi longsor dikawasan tanjakan Gurah Ketambe Agara tersebut, hingga saat ini kendaraan roda enam atau truk belum berani lewat dan melintasi lokasi longsor itu.

Kendati demikian untuk arus transportasi Blangkejeren Kutacane dilaporkan sudah mulai lancar dan normal kembali sejak siang kemarin.

Namun setiap kendaraan yang melintas harus ekstra berhati-hati, selain di lokasi tersebut masih mengalami licin dan berlumpur bahkan badan jalannya juga masih sempit.

Sehingga hal itu yang menyebabkan kendaraan roda enam atau truk belum berani dan belum ada yang lewat hingga petang ini.

Puluhan kendaraan roda enam atau mobil truk lain hingga saat ini memilih parkir dan antrian di sebuah warung nasi di kawasan Ketambe arah Kutacane tujuan Blangkejeren tersebut.

Begitu juga sebaliknya antrian panjang untuk kendaraan roda enam parkir dan antrian panjang di dekat jembatan lewat Kampung Simpur Agara yang merupakan kendaraan datang dari arah Blangkejeren tujuan Kutacane dan Medan tersebut.

"Para sopir kendaraan roda enam masih enggan melintas dan lewat pasca longsor di Hutan Ketambe itu, karena berbagai pertimbangan demi keselamatan tersebut, sehingga memilih parkir dan antrian yang tidak jauh dari lokasi itu," kata Putra sopir truk dari arah Kutacane tujuan Blangkejeren, kepada Serambinews.com, Selasa (14/7/2020) via telepon.

Bikin Geram, Tiga Emak-Emak Joget Ria di Lampu Merah, Aksinya Mengganggu Pengendara

Dukung Upaya Filantropisnya, Jack Ma Lego Saham di Alibaba Rp 139,2 Triliun

Lebih Baik Berjilbab atau Perbaiki Diri, Mana Lebih Utama? Simak Penjelasan Buya Yahya

Begitu halnya diakui sejumlah sopir  travel Blangkejeren tujuan Medan dan sopir mobil pribadi lainnya mengatakan,  semua kendaraan yang melintas harus ekstra berhati-hati di lokasi longsor kawasan Gurah atau Hutan Ketambe tersebut, terutama kendaraan yang datang dari arah Blangkejeren tujuan Kutacane, selain kondisi tanjakan tinggi dan tajam.

Bahkan keberadaan badan jalannya juga hingga saat ini sangat licin dan masih berlumpur, meskipun arus transportasi tersebut sudah mulai lancar dan normal untuk kendaraan yang berbadan kecil.

"Ada beberapa pertimbangan dan alasan pasca longsor di Gurah Ketambe, para sopir truk atau kendaraan roda enam hingga saat ini masih engan dan belum  ada yang berani melintas maupun lewat, sehingga masih memilih bertahan di kawasan Ketambe itu,"sebutnya.(*)

Tiga Perempuan Positif Corona di Aceh, Satu Orang dari Sumatera Utara

Ayah Setubuhi Anak Kandung hingga Hamil 2 Bulan, Korban: Suka Sama Suka Tanpa Paksaan

Remaja Usia 15 Tahun Meninggal dalam Perjalanan ke Rumah Sakit, Positif Wabah Pes

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved