Berita Pidie
Gara-gara Pergi ke Medan Bawa Pulang Virus Corona, Sekolah dan Madrasah di Glumpang Tiga Ditutup
Ulah satu orang bisa memiliki dampak besar bagi masyarakat lainnya. Larangan bepergian ke kota zona merah, seperti Medan, Sumatera Utara (Sumut)
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: M Nur Pakar
Laporan Muhammad Nazar | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Ulah satu orang bisa memiliki dampak besar bagi masyarakat lainnya.
Larangan bepergian ke kota zona merah, seperti Medan, Sumatera Utara (Sumut) sepertinya tidak berlaku.
Sejumlah warga Aceh yang pergi ke sana sudah dinyatakan positiv virus Corona baru, Covid-19.
Tetapi, lagi-lagi, warga Aceh tetap 'ngotot' harus pergi ke kota itu dengan berbagai alasan.
Padahal, Kota Medan telah mencatat 2.947 kasus virus Corona dengan angka kematian 130 orang.
Ironinya, bukannya membawa pulang kebaikan, tetapi kemudharatan lebih besar.
Beberapa hari sesudah pulang kembali ke kampung halaman, langsung dinyatakan positif Covid-19.
Dampaknya tentunya sangat besar.
Lembaga pendidikan, tempat anak-anak belajar harus menerima pil pahit dari kepulangan seorang wanita dari Medan ke Pidie.
Satu TK, satu SD dan satu SMP bersama lima madrasah dengan jumlah ribuan pelajar kembali diliburkan.
Sekolah tempat belajar harus ditutup selama seminggu atau tujuh hari.
Seperti disampaikan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Pidie bersama Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Pidie.
Mereka harus menutup kembali sekolah dan madrasah di Kecamatan Glumpang Tiga.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Pidie, Ridwandi, kepada Serambinews.com, Rabu (15/7/2020) menjelaskan penutupan sementara harus dilakukan.
Dia beralasan, satu keluarga dari pasien wanita berinisial PMD (25) yang terinfeksi Covid-19 pernah menumpang di rumah dekat gedung sekolah dan madrasah.
Dikatakan, keluarga pasien tersebut, sang suami (29) dan anaknya (2) telah diisolasi di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli.
Ridwandi mengatakan PMD baru pulang dari Medan, Sumatera Utara masih menjalani perawatan medis di ruang isolasi rumah sakit kabupaten itu.
• Warganya Positif Covid-19, PBM Tatap Muka di Sekolah dan Madrasah di Glumpang Tiga Pidie Dihentikan
• Kejari Pidie Bantu Sembako untuk Pondok Pesantren Darul Amna
• Ibu Muda Positif Covid-19 di Pidie, Suami dan Anak Diisolasi di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli
Disebutkan, PBM tatap muka di sekolah maupun madrasah telah dibuka secara serentak di Pidie, mulai Senin (13/7).
Tetapi, katanya, meliburkan sementara PBM tatap muka di sekolah dan madrasah Kecamatan Glumpang Tiga.
Dia beralasan kebijakan itu harus diambil untuk mencegah pelajar terpapar vrus Corona.
"Jika proses belajar mengajar tatap muka dilanjutkan, dikhawatirkan dapat membahayakan ribuan murid," ujarnya.
Dia menyebutkan, sekolah yang diliburkan meliputi satu TK, satu SD dan satu SMP.
Dikatakan, gedung sekolah tersebut dekat dengan rumah yang pernah digunakan keluarga wanita itu yang kini reaktif Covid-19.
"Sekolah yang terletak di Kecamatan Glumpang Tiga, diliburkan satu minggu," katanya.
Tetapi, ujarnya, tatap muka di sekolah lain tetap berjalan seperti biasa dengan menjalankan protokol kesehatan.
Dia menjelaskan selama liburan satu minggu, telah memerintahkan kepala sekolah dan tenaga pendidik supaya anak-anak diberikan tugas di rumah.
Dikatakan, hal itu untuk menjaga anak-anak agar tetap belajar di rumah.
Bahkan, para guru harus mengawasi para murid dan siswa selama belajar di rumah.
"Kita juga berharap peran orang tua untuk membimbing anaknya di rumah," harapnya.
Dia berharap anak-anak tidak keluyuran bersama teman-temannya selama liburan tambahan ini.
Secara terpisah Kepala Kantor Kementrian Agama (Kakankemenag) Pidie, Fadli SAg, kepada Serambinews.com, Rabu (15/7/2020) menyebutkan, lima madrasah di Kecamatan Glumpang Tiga ditutup sementara.
Dikatakan, madrasah tersebut yakni satu Raudhatul Athfal (RA) setingkat TK, dua MI, satu MTs dan satu MA.
Fadli menjelaskan PBM tatap mukadihentikan sementara waktu.
Dikatakan, ada satu keluarga pasien Covid-19 yang dijemput Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pidie pada Selasa (14/7/2020).
Bahkan, rumah yang ditempati keluarga pasien virus Corona dekat dengan gedung madrasah.
"Kita akan memulai kembali PBM tatap muka ketika ada surat dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pidie," jelasnya.
Dia menegaskan Kalau tidak tidak adan surat dari tim gugus, maka PBM tatap muka di madrasah tidak bisa dilanjutkan.
"Dampaknya sangat besar, dapat membahayakan anak-anak," jelasnya.
Dia mengatakan supaya anak-anak tetap belajar di rumah, telah memerintahkan kepala madrasah untuk memberikan tugas kepada anak didiknya.
"Sebab, jika tidak, anak-anak akan asyik bermain," kata Kakankemenag Pidie, Fadli SAg.(*)