Lockdown Berbulan-bulan Akibat Corona, Ekonomi Singapura Anjlok ke Level Terparah Sepanjang Sejarah
pertumbuhan ekonomi di negara mungil tersebut menyusut 41,2% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
SERAMBINEWS.COM - Berdasarkan data dari Worldometers.info pada Rabu (15/7/2020), Singapura menjadi salah satu negara yang terkena dampak virus corona (Covid-19).
Saat ini, Singapura menempati urutan ketiga sebagai negara dengan kasus virus corona terbanyak di Asia Tenggara.
Tepat di bawah Indonesia dan Filipina.
Di mana ada 46.630 kasus positif, 27 kasus kematian, dan 42.737 orang dinyatakan sembuh.
Walau begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Singapura menjadi salah satu negara yang baik dalam menahan angka penyebaran.
Apalagi faktanya Singapura menjadi salah satu negara dengan kasus kematian terkecil di dunia.
Hanya saja, itu tetap membuat negara tetangga Indonesia ini terpuruk. Terlebih di sektor ekonomi.
Dilansir dari kontan.co.id pada Rabu (15/7/2020), ekonomi Singapura makin terperosok ke dalam resesi pada kuartal ini sejak perpanjangan status lockdown wilayah.
Memberi pukulan yang sangat berat pada banyak sektor bisnis.
Melansir BBC, pertumbuhan ekonomi di negara mungil tersebut menyusut 41,2% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Ini adalah kontraksi terbesar dalam sejarah Singapura.
Besarnya angka kontraksi tersebut benar-benar menunjukkan betapa besarnya dampak pandemi Covid-19 di negara ini.
Data resmi juga menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal kedua Singapura menyusut sampai 12,6% dibanding tahun lalu.
• Warganya Positif Covid-19, PBM Tatap Muka di Sekolah dan Madrasah di Glumpang Tiga Pidie Dihentikan
• Teh Chie Jebs Made in Bireuen ini Terbuat dari Daun Kelor, Diklaim Mengandung Sederet Khasiat
Singapura jadi salah satu negara pertama di dunia yang merilis data pertumbuhan ekonomi di masa pandemi.
Penurunan angka tersebut cukup menggambarkan betapa besarnya dampak wabah virus corona bagi dunia.