Mahasiswa Tuntut Uang Kuliah Turun
Puluhan mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) dengan menggunakan almamater menggelar demontrasi pada Selasa (14/7/2020)
LHOKSEUMAWE - Puluhan mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) dengan menggunakan almamater menggelar demontrasi pada Selasa (14/7/2020). Mereka menuntut keringanan hingga pembebasan biaya kuliah yang meliputi Uang Kuliah Tunggal (UKT), dan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) akibat pandemi virus Corona (Covid-19).
Saat beraksi di depan Kampus Unimal di Buket Indah, Kecamatan Muara Satu Lhokseumawe, mereka juga mengusung spanduk dan sejumlah poster bertuliskan "Bebaskan UKT 50 persen secara otomatis", dan “Stop Menghisap Darah Rakyat".
Di tengah terik matahari, mereka secara bergantian mulai berorasi. Para mahasiswa menyuarakan supaya uang kuliah diturunkan atau dilakukan pemotongan. Sekitar pukul 11.15 WIB, mahasiswa membawa satu ban mobil dan satu ban sepeda motor bekas. Lalu, kedua ban bekas itu dibakar di depan kampus. Sedangkan orator terus berorasi.
Kecuali membakar ban bekas, mahasiswa juga memblokir jalan menuju gerbang kampus. Caranya dengan menyusun sepeda motor mereka memenuhi badan jalan. Sehingga, tak ada satu pun kenderaan yang melintasinya.
Koordinator Lapangan, Royhan kepada wartawan menyebutkan, adapun tuntutan mahasiswa kepada pihak rektorat yakni supaya diberikan pemotongan UKT 50 persen bagi seluruh mahasiswa, dan mahasiswi Unimal di tengah pademi (bencana non alam) secara otomatis tanpa persyaratan administrasi.
“Bebaskan UKT bagi mahasiswa/i yang mengambil mata kuliah kurang atau sama enam SKS yakni semester 9 bagi S1, dan semester 7 bagi D3 sesuai merujuk kepada narasi terakhir yang tercantum pada Permendikbud 25/2020,” tegas Royhan.
Kemudian, ungkap Korlap, mereka menuntut supaya diberikan perubahan kelompok UKT bagi setiap mahasiswa, dan mahasiswi yang mengalami penurunan pendapatan ekonomi keluarga atau tanggungan lain yang membiayai.
“Ini harus menjadi perhatian pihak rektorat akibat musibah meniggal orang tua atau Wali. Berikutnya, juga harus diberikan kemudahan bagi orang tua atau wali yang kehilangan pekerjaan tetap,” sebut Royhan.
Terkait dengan janji Rektor Unimal untuk menjawab tuntutan pada Senin (20/7/2020) mendatang, Royhan secara terbuka menyatakan, para mahasiswa siap menunggunya. “Kami akan menanti jawaban dari rektor terhadap tuntutan mahasiswa,” pungkasnya.
Menyusul aksi demontrasi itu, tidak lama kemudian, Rektor Unimal, Dr Herman Fithra bersama sejumlah jajarannya menemui mahasiswa. Selanjutnya, mereka melakukan audiensi hingga puluhan menit. Setelah itu, isi tuntutan mahasiswa akan dijawab pihak kampus pada Senin (20/7/2020) mendatang.
Rektor Unimal, Herman Fithra menyebutkan, terkait isi tuntutan mahasiswa pastinya akan didiskusikan dan dipelajari satu persatu. "Senin ini akan kita beri jawaban kepada mahasiswa," pungkas Herman Fithra.(bah)