Luar Negeri
Setelah Hagia Sophia, Erdogan Berjanji Akan Bebaskan Masjid Al-Aqsa dari Israel
Ambisi itu tercetus setelah Turki berhasil mengubah Hagia Sophia menjadi masjid pada hari Jumat (10/7/2020) lalu.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Ia menekankan bahwa pengubahan situs bersejarah itu adalah masalah kedaulatan negaranya.
Kata Erdogan, Turki menghargai semua pandangan tentang status baru Hagia Sophia.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa setiap sikap atau tanggapan yang mengintervensi akan dianggap sebagai "pelecehan" terhadap "kemerdekaan" Turki.
"Saya menggarisbawahi bahwa kita akan membuka Hagia Sophia sebagai masjid dengan melestarikan warisan budaya bersama umat manusia," tekan Erdogan.
Erdogan mengatakan para pengunjung Hagia Sophia selanjutnya dapat berkunjung tanpa membayar biaya sepeser pun.
• Turki Segera Laporkan Perubahan Hagia Sophia Jadi Masjid ke UNESCO, Uni Eropa Akan Ambil Sikap
• Erdogan Bersuara, Pembuat Keputusan Akhir Status Hagia Sophia Adalah Bangsa Turki, Bukan yang Lain
Dia menambahkan bahwa umat Islam, Kristen, dan Yahudi hidup dalam damai di Istanbul sejak penaklukan kota Istanbul.
Presiden Turki saat ini telah lama memperjuangkan perjuangan Palestina dan menjadi kritikus paling keras terhadap Israel.
Dalam beberapa tahun terakhir otoritas agama dan politik Turki telah membuat pernyataan yang semakin bermusuhan dengan Israel.
Pernyataan itu mengatakan mereka berjanji untuk memobilisasi "umat Islam" pada bulan Juni melawan rencana aneksasi Israel di Palestina.
• Recep Tayyip Erdogan: Status Masjid Hagia Sophia adalah Urusan Internal Turki
Turki berusaha untuk menggantikan Arab Saudi dan negara-negara lain di kawasan itu, seperti Mesir dan Yordania, sebagai penentu utama.
Suatu hari, Turki bahkan bisa mengarahkan pandangannya ke Yerusalem.
Pidato tentang Hagia Sophia dengan jelas menunjukkan bahwa ini adalah agenda Turki di masa depan untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa dari cengkraman Israel. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)