Breaking News

Luar Negeri

Erdogan Bersuara, Pembuat Keputusan Akhir Status Hagia Sophia Adalah Bangsa Turki, Bukan yang Lain

Erdogan mendesak negara-negara lain untuk menghormati keputusan konstitusi akhir negara yang mengubah Hagia Sophia menjadi masjid.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Zaenal
AFP/ADEM ALTAN
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (AFP/ADEM ALTAN) 

SERAMBINEWS.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan terkait prokontra keputusan Turki mengubah status Hagia Sophia dari museum, menjadi Masjid Hagia Sophia.

Berbicara pada hari Minggu (12/7/2020), Erdogan menggarisbawahi bahwa status Hagia Sophia adalah masalah internal Turki.

Sang Presiden yang disebut-sebut sebagai neo Ottoman ini mendesak negara-negara lain untuk menghormati keputusan konstitusi akhir negara yang mengubah Hagia Sophia menjadi masjid.

"Pembuat keputusan akhir tentang status Hagia Sophia adalah bangsa Turki, bukan yang lain. Ini urusan internal kami," kata Erdogan, mengutip dari Anadolu Agency, Senin (13/6/2020).

Erdogan menekankan bahwa negara-negara lain harus menghormati keputusan Turki.

Ia menambahkan bahwa konversi bangunan itu dari masjid ke museum pada tahun 1934 adalah "keputusan yang menyakitkan bagi bangsa kita."

Erdogan menolak kritik secara internal maupun asing atas keputusan tersebut, dengan mengatakan mereka tidak memiliki hak.

Turki Siapkan 2 Imam dan 4 Muazin untuk Bertugas di Masjid Hagia Sophia

Hagia Sophia Diputuskan Jadi Masjid, Ini Reaksi AS, Rusia, Hamas hingga Yunani

Keputusan Hagia Sophia Jadi Masjid Tuai Reaksi Dunia Internasional, Siapa Saja yang Komplain?

Pengadilan tinggi Turki pada Jumat (10/6/2020) membatalkan dekrit Kabinet 1934 yang mengubah Hagia Sophia di Istanbul menjadi museum.

Pembatalan itu memungkinkan pengembalian status situs tersebut kembali menjadi masjid.

Meski mendapatkan banyak tekanan internasional, Turki tetap gigih mengembalikan status Hagia Sophia di Istanbul menjadi masjid, yang secara turun-temurun menjadi warisan sultan Ottoman Muhammad sang penakluk.

Museum Hagia Sophia di Istanbul, Turki.
Museum Hagia Sophia di Istanbul, Turki yang kini telah beralih fungsi menjadi Masjid.(SHUTTERSTOCK)

Sejumlah pejabat tinggi Turki pun berulang kali menjawab kritikan oleh pihak asing soal rencana pengalihfungsian Hagia Sophia menjadi tempat ibadah,

setelah 85 tahun jadi museum oleh rezim Mustafa Kemal pada tahun 1934, sebelas tahun setelah pendirian Republik Turki.

Presiden Turki Umumkan Secara Terbuka, Hagia Sophia Resmi Menjadi Masjid

Pengadilan Turki Putuskan Museum Hagia Sophia Jadi Masjid

Pada Jumat sebelum pembacaan putusan soal legalitas pengubahan fungsi Hagia Sophia, Menteri Kehakiman Turki, Abdulhamit Gul mengungkapkan Hagia Sophia secara hukum dimiliki oleh sebuah yayasan yang didirikan oleh Sultan al-Fatih.

“Menurut undang-undang wakaf, apa yang diwakafkan harus difungsikan sesuai tujuannya,” tuturnya.

Dia menekankan Hagia Sophia telah diwakafkan oleh Muhammad al-Fatih khusus untuk tempat ibadah sebagai masjid.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved