Misi Rahasia yang Sukses Dilakukan RI Dibawah Komando Soeharto, Selundup Senjata ke Afganistan
Dua misi super rahasia dan ekstrem pernah dilakoninya adalah menyelundupkan 2.000 senjata ke Afganistan
SERAMBINEWS.COM - Dibawah Komando Soeharto, Inilah Misi Super Rahasia yang Sukses Dilakukan Indonesia, Selundupkan 2.000 Senjata ke Afganistan Hingga Beli Pesawat Tempur dari Israel.
Soeharto, Presiden RI kedua memang menyimpan banyak kisah menarik soal misi super rahasia yang pernah dilakukan oleh Indonesia.
Maklum saja selama 32 tahun memimpin Indonesia, bukan hal mengangetkan jika banyak kisah menarik selama kepemimpinan Presiden Soeharto.
Hal itu terungkap dalam buku berjudul, "Benny Moerdani yang Belum Terungkap."
Seperti diketahui, Benny Moerdani adalah perwira militer dan intelijen yang hebat, dia telah melakukan banyak misi dan pertempuran untuk Presiden Soeharto.
Dua misi super rahasia dan ekstrem pernah dilakoninya adalah menyelundupkan 2.000 senjata ke Afganistan, dan pembelian pesawar tempur A-4E Skyhawk dari Israel yang sukses tanpa ketahuan.
Pertama mari kita ulas ketika Benny Moerdani menyelundupkan 2.000 senjata ke Afganistan di bawah komando Soeharto.
Kisahnya berawal saat pasukan Uni Soviet akan menduduki Afganistan, sehingga membuat AS yang sedang melakukan perang dingin gusar.
Indonesia di bawah pemimpin Soeharto yang dekat dengan AS, lantas memutuskan untuk membantu.
Soeharto mengutus Asisten Intelijen Pertahanan dan Keamanan, Benny Moerdani untuk bertemy kepala intelijen Pakistan.
"Pertemuan itu membahas permintaan pejuang Afganistan dan intelijen Pakistan untuk penyediaan logistik, obat-obatan, dan persenjataan buat pejuang Afganistan," Kata Marsekal Madya (Purn) Teddy Rusdy.
Lalu disepakatilah operasi bernama Babut Mabur atau permadani terbang.
Operasi ini mengirim senjata sumbangan dari Uni Soviet untuk Indonesia untuk diserahkan ke Afganistan, menurut persetujuan Soeharto.
"Waktu itu terkumpul 2.000 senjata, cukup untuk dua batalion," kata Teddy.
Lalu dihapus nomor seri senjata, lalu dikirimkan mulai Juli 1981, semua dimasukan ke dalam peti dan diberi tanda palang merah sebagai kamuflase.