Berita Lhokseumawe
40 Perempuan Pengungsi Rohingya Jalani Tes Kehamilan, Ini Tujuannya
Sebanyak 40 kaum perempuan pengungsi Rohingya, mejalani tes kehamilan di gedung BLK, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Senin (20/7/2020)...
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Jalimin
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE – Sebanyak 40 perempuan pengungsi Rohingya, mejalani tes kehamilan di gedung BLK, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Senin (20/7/2020).
Hal ini dilakukan karena rata-rata diantara mereka mengeluh tidak menstruasi selama 3 hingga 4 bulan terakhir.
Faktor tersebut bisa saja disebabkan hormonal akibat stres atau memang normal karena kehamilan.
Awalnya sebelum menjalani tes kehamilan petugas medis dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Lhokseumawe, yang juga didampingi pihak UNHCR mengumpulkan 40 perempuan Rohingya.
Lalu satu persatu dipanggil untuk mengambil sample urine agar mengetahui hasil tes kehamilan.
Demikian informasi ini disampaikan oleh Ketua tim dokter Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Lhokseumawe, dr Rahmawati A Latief SpPD KGH yang juga koordinator Klinik Muhammadiyah Lhokseumawe, kepada Serambinews.com.
“Ada sekitar 40 orang yang dilakukan tes kehamilan hasilnya semuanya negative,” kata dr Rahmawati.
Sambungnya, dengan demikian kemungkinan besar faktor stres dapat mengganggu menstruasi tersebut.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, MDMC juga menghadirkan psikolog dalam rangka trauma healing.
Secara terpisah Koordinator MDMC Lhokseumawe, Abdul Gani Haitamy, kepada Serambinews.com, Senin (20/7/2020) menyampaikan tes kehamilan bagi 40 perempuan Rohingya ini tidak lain karena menjaga kondisi kesehatan etnis Rohingya.
Dikatakannya, apalagi rata-rata usia perempuan Rohingya saat ini masih produktif.