Berita Pidie
Jasa Medis di RSUD Sigli Belum Tuntas, Ada Penerima Double, Adapula yang Belum Terima
Di sisi lain ada juga yang ketiban pengiriman jasa medis double alias dua kali ditransfer.
Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
Di sisi lain ada juga yang ketiban pengiriman jasa medis double alias dua kali ditransfer.
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Penyaluran uang jasa medis di RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli untuk bulan Januari 2020 belum usai.
Meskipun sebagian karyawan sudah menerima, namun adapula yang mengaku belum dikirim.
Uang ini jasa medis untuk bulan Januari 2020 tersebut.
Di sisi lain ada juga yang ketiban pengiriman jasa medis double alias dua kali ditransfer.
Hal ini buntut penerapan log book (lembar kerja) dalam menghitung jasa medis.
Direktur RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli, dr Muhammad Yassir SpAn ditanyai Senin (20/7/2020) mengaku ada kesalahan pengiriman jasa medis yang memiliki rekening di BRI.
Ia mengaku pihak BRI juga sudah datang memberitahukan adanya kesalahan terkait pengiriman jasa medis ini.
Uang senilai Rp200 juta yang ditransfer ke masing-masing nomor rekening karyawan pemegang nomor rekening BRI, sebagian ada yang masuk.
• Realisasi PAD Pemkab Aceh Tenggara Rp 28 Miliar dari Target Rp 95 Miliar
Kemudian, sebagiannya uang yang ditransfer masuk ganda dan bahkan sampai empat kali masuk.
Namun sebagiannya lagi uang yang ditransfer itu tidak ada yang masuk sama sekali.
Mengutip keterangan pihak BRI, jelas dr Muhammad Yassir, persoalan itu terjadi pada sistem server computer BRI melewati kapasitas.
Maka pada saat ditransfer, uang ada Rp 200 juta, saat dilakukan transfer terjadi server computernya bermasalah.
"Saat uang ditransfer, yang di depan masuk, sementara yang di belakang sudah tidak mau masuk lagi.
• Penerbangan ke Nagan Mulai Menggeliat
Kemudian ditarik lagi kemudian dikirim dan masuk lagi sehingga ada yang ada uang yang ganda masuk,” jelasnya.
Ditanya bagaimana mereka yang menerima ganda? Direktur RSUD Sigli mnegaku yang menerima uang ganda masuk ke dalam rekeningnya, sebagian di antara karyawan tersebut sudah melakukan pengembalian uang.
Sedangkan sebagian karyawan lainnya tidak mengembalikan dengan alasan uangnya sudah habis digunakan.
Namun sejauh ini uang tersebut wajib dikembalikan yang bukan haknya karena itu jatah orang lain.
• Petugas Medis Periksa Suhu Tubuh PNS dan Warga di Gerbang Kantor Bupati Bireuen
“Pihak Bank mengaku itu kesalahan mereka. BRI akan menanggulanginya dan ini butuh waktu.
Kalau tidak dikembalikan, itu akan berhubungan dengan aparat penegak hukum,” sebutnya.
Tambah dokter spesialis
Sementara itu, rumah sakit plat merah ini terus membenahi untuk memenuhi standar tipe B sekarang telah ada enam dokter spesialis tambahan jadi total seluruhnya 45 dokter spesialis.
Antara lain dokter spesialis baru adalah dr Rahmat SpOG, dr Ashraf SpAn, dr Soraya SpAn,
dr Elvina Rahmi Spesiasli Gizi Klinik (SpGK), dr Fahrul Junaidi SpB KV konsultan Vaskuler.
Kemudian, dr Ayu Susanti SpKVR Spesialis Rehab Medik.
"Kami tetap menerima dokter yang ingin masuk ke sini.
Malah kita juga usulkan ke Kemenkes, 30 orang lagi dokter spesialis antaralain ahli jantung dan pembuluh, bedah syarat, bedah plastik, patologi dan anatomi serta beberapa spesialis lainnya," ujarnya.
Sementara itu gedung megah di komplek rumah sakit itu bernama Diagnostik Center telah difungsi.
Terus dilakukan penempatan alat kesehatan antaralain alat diagnostik.
Di gedung itu menjadi pusat pelayanan antaralain Laboratorium, pusat radiologi, diagnostik patologi anatomi, radiologi, mikrobiologi.
Telah dipersiapkan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun ini sekira Rp 24 miliar.
Maka itu ia terus berupaya melengkapi sarana pra sarana dibutuhkan untuk maksimal gedung itu.
Antara lain, direncanakan akan dibuat lift kemudian lanscape dan juga sejumlah sarana lain.
Maka itu diharapkan dukungan semua pihak, ia menginginkan rumah sakit ini menjadi pilihan pertama untuk berobat pasien.
"Masyarakat di Pidie dapat menikmati pelayanan kesehatan dengan aman dna nyaman," demikian Direktur RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli, dr Yassir. (*)