Utang Indonesia Meningkat Jadi Rp 5.264,07 Triliun Hingga Akhir Juni 2020
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, posisi utang pemerintah hingga akhir Juni 2020 adalah sebesar Rp 5.264,07 triliun
SERAMBINEWS.COM - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, posisi utang pemerintah Indonesia hingga akhir Juni 2020 adalah sebesar Rp 5.264,07 triliun dengan rasio utang pemerintah terhadap PDB sebesar 32,67%.
Secara nominal, posisi utang Pemerintah Pusat mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan kebutuhan pembiayaan untuk menangani masalah kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional akibat Covid-19.
Adapun, jika dibandingkan dengan bulan Mei 2020, posisi utang pemerintah bulan Juni 2020 meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 5.258,57 triliun.
• Lagi Tegang, Kok Menhan AS Berharap Bisa Kunjungi China, Ada Apa?
Dalam rilis APBNKita edisi Juli 2020 tertulis bahwa peningkatan utang pemerintah Indonesia ini disebabkan oleh peningkatan kebutuhan pembiayaan untuk menangani masalah kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional akibat Covid-19.
• Kompas Gramedia Peringati Seabad Lahirnya P.K Ojong, Ini Rangkaian Kegiatan Hingga Diskon Beli Buku
“Pemerintah telah melakukan kebijakan relaksasi defisit anggaran di atas batas 3% untuk memenuhi kebutuhan belanja dan pembiayaan di sektor prioritas yaitu kesehatan, jaring pengaman sosial, dan dukungan untuk dunia usaha yang diatur melalui Perppu 1/2020 sebagai acuan dalam mengambil langkah-langkah cepat dan luar biasa serta terkoordinasi untuk menghadapi pandemi Covid-19,” papar Kemenkeu, Selasa (21/7).
Secara rinci, utang pemerintah ini terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) yang kontribusinya sebesar 83,9% per akhir Juni 2020.
Adapun penerbitan SBN yang tercatat sebesar Rp 4.472,22 triliun per Juni 2020. Penerbitan SBN juga terbagi menjadi SBN domestik dan SBN valuta asing (Valas).
Dalam rilis tersebut terinci, SBN Domestik sebanyak Rp 3.280,02 triliun yang terbagi menjadi Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp 2.665,48 triliun serta Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 614,54 triliun.
• Guru TK Pukuli Murid yang Susah Tidur Siang, Tampar Korban Berkali-kali, Aksi Pelaku Terekam Kamera
Sementara itu, SBN Valas yang tercatat adalah sebesar Rp 1.192,21 triliun yang terdiri dari SUN sebesar Rp 939,06 triliun dan SBSN senilai Rp 253,15 triliun.
Kemenkeu juga paparkan, utang pemerintah tersebut terdapat kontribusi 16,1% dari utang pinjaman pemerintah hingga akhir Juni 2020 yang sebesar Rp 791,75 triliun.
Pinjaman ini dirincikan dalam dua kategori yakni pinjaman dalam negeri sebanyak Rp 9,80 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp 782,04 triliun.
Adapun untuk pinjaman luar negeri juga dijabarkan oleh Menkeu sebagai berikut yakni pinjaman Bilateral Rp 305,26 triliun, pinjaman Multilateral Rp 434,35 triliun dan Pinjaman Commercial Banks Rp 42,44 triliun.
• Penumpang Garuda dan Lion Air Tetap Lampirkan Hasil Uji Kesehatan di Bandara SIM Blangbintang
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Kemenkeu catat posisi utang pemerintah capai Rp 5.264,07 triliun per akhir Juni 2020