Mengenal Syekh Ihsan, Muazin di Masjid Haji Keuchik Leumiek, Pedagang Emas yang Kini Beralih Profesi
Sejak diresmikan pada hari Senin 28 Januari 2019, sampai saat ini suara Syekh sering terdengar ketika jadwal shalat telah tiba
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Amirullah
Polsek Syiah Kuala menjadi saksi bisu betapa kejamnya dunia pada dirinya, sehingga membuat dirinya terjerembab dalam nestapa.
Syekh menjual harta-hartanya, mobil dan barang berharga lain untuk menebus perkara, karena dirinya dianggap sebagai penadah.
Harta dijualnya untuk menyelesaikan semua perkara.
Namun ternyata setelah perkara selesai, emas melonjak tinggi, sehingga ia kesulitan untuk menstabilkan kembali dagangannya. Sehingga toko emasnya harus ditutup.
Kejadian yang terjadi dua tahun silam masih diingat baik olehnya.
• Terkait Konflik di Timur Tengah, Xi Jinping Sebut China dan Palestina adalah Saudara Baik
• Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman Militer China, Jalin Kerja Sama Dengan AS sebagai Pemasok Senjata
Pun dengan pencurinya masih berada dalam sel tahanan karena dihukum empat tahun penjara.
Pengalaman buruk ternyata tidak selamanya buruk jika dianggap sebagai pelajaran dari Allah SWT.
Dirinya menganggap kejadian itu sebagai sebuah rezeki dalam bentuk lain dari Allah SWT.
Sebelumnya ia mengakui sering shalat telat-telat karena sibuk pada toko, semenjak kejadian dan selama dirinya di Masjid Haji Keuchik Leumiek, shalat lima waktu tidak ditinggalnya dan selalu berjamaah.
Memang jika ada rezeki ia masih berkeinginan kembali membuka usaha emasnya.
Namun ia juga masih ingin fokus pada mengurus Masjid Haji Keuchik Leumiek.
Saat ini aktivitasnya menjadi muazin pada beberapa masjid di Banda Aceh.
Selain itu ia juga menjadi pengajar dalail khairat anak-anak, pawai takbir dan zikir maulid nabi dan terkait masalah keagamaan lain.
Irama lantunan azan dari mulut Syekh memang begitu merdu.
Syekh mengakui setelah shalat banyak turis-turis asing sebelum pandemi mendatangi dirinya.
• Hukum Menyembelih Hewan Kurban Sendiri, Simak Penjelasan Buya Yahya
Banyak orang meminta foto bersama, karena kagum pada suara dan irama azan yang dilantunkannya.
Irama azannya juga disukai oleh H Harun, donatur tunggal Masjid Haji Keuchik Leumiek.
H Harun pun meminta Syekh agar tidak menganti lagi irama yang disukai itu.