Berita Bener Meriah

Bupati Bener Meriah Abuya Sarkawi Berharap Proyek Multiyears Dapat Dilanjutkan, Ini Alasannya 

Bupati Sarkawi juga mengharapkan kepada enam anggota DPRA perwakilan Kabupaten Bener Meriah-Aceh Tengah untuk mempertahankan proyek multiyears

Penulis: Budi Fatria | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi. 

Bupati Sarkawi juga mengharapkan kepada enam anggota DPRA perwakilan Kabupaten Bener Meriah-Aceh Tengah untuk mempertahankan proyek multiyears tahun anggaran 2020-2022 itu.

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG – Bupati Bener Meriah, Abuya Tgk H Sarkawi, mengharapkan proyek multiyears tahun anggaran 2020-2022 dapat dilanjutkan. 

Pasalnya, hal itu menyangkut hajat hidup masyarakat terpencil di Aceh terkhusus di Kabupaten Bener Meriah.

Bupati Sarkawi menyampaikan hal ini lewat WhatsApp kepada Serambinews.com, Kamis (23/7/2020).

“Kami mengharapkan proyek ini bisa berjalan terus karena menyangkut hajat hidup masyarakat terpencil yang sangat membutuhkan akses jalan seperti ke Samarkilang, Kabupaten Bener Meriah,” tulis Bupati Sarkawi

Bupati Sarkawi juga mengharapkan kepada enam anggota DPRA perwakilan Kabupaten Bener Meriah-Aceh Tengah untuk mempertahankan proyek multiyears tahun anggaran 2020-2022 itu.

“Kami berharap teman-teman Anggota DPRA Dapil 4 dapat membantu mempertahankan keberadaan proyek ini sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat terpencil,” harap Bupati Sarkawi.

Pemuda Samar Kilang, Bener Meria Sebut Batalnya Proyek Multiyears Rugikan Warga Pedalaman Aceh

Serangan Israel ke Suriah Berbuntut Panjang, Gerakan Hizbullah Ancam Balas Dendam

DPRA Batalkan Proyek Multiyears, Pupus Sudah Harapan Warga Aceh Singkilt Keluar dari Keterisoliran

 Sementara itu, Pemuda Samar Kilang, Sadra Munawar, juga menilai pembatalan proyek multiyears tahun anggaran 2020-2022 sangat merugikan masyarakat pedalaman Aceh, terlebih ini merupakan untuk urusan infrastruktur.

 “Kita menilai ini kerap kepentingan politik, pun demikian mestinya kepentingan politik itu memihak kepada rakyat, ini kan sangat merugikan rakyat,” kata Sadra.

Ia juga menyampaikan, bahwa wakil rakyat ini sudah keluar jalur dari keterwakilan Rakyat di Lembaga DPRA tersebut.

"Wakil Rakyat macam apa mereka ini, harusnya rakyat pedalaman Aceh segera merasakan akses jalan yang baik, karena ulah mereka jalan tersebut batal di nikmati,” ujar Sadra.

Lanjut Sadra, dengan adanya program proyek multiyears tersebut akan membuka akses masyarakat khususnya di wilayah pedalaman.

Seperti contoh, pembangunan jalan Simpang Tiga Redelong-Pondok Baru dan menuju Kemukiman Syiah Utama, di Kabupaten Bener Meriah. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) secara manyoritas menyetujui pembatalan MoU proyek multiyears tahun anggaran 2020-2022.

Kesepakatan itu disampaikan dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung DPRA, Rabu (22/7/2020). Rapat itu dipimpin Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin.

Dari Pemerintah Aceh dihadiri Asisten III Sekda Aceh, Bukhari yang mewakili Sekda Aceh, dr Taqwallah. Selama ini setiap rapat paripurna di DPRA selalu dihadiri Sekda Aceh.

"Dalam forum rapat paripurna ini kami ingin bertanya apakah forum ini menyetujui untuk membatalkan kesepakatan bersama antara Pemerintah Aceh dengan pimpinan DPRA terkait proyek multi years tahun 2020-2022?," tanya Dahlan kepada anggota DPRA.

"Setujuuuuu," teriak sebagian besar anggota dewan. "Tok," Dahlan memukul palu sidang tanda kesepakatan itu sudah sah.

Dengan disetujuinya pembatalan kesepakatan bersama tersebut, maka secara politik DPRA meminta eksekutif untuk menghentikan pelaksaan proyek yang sudah disahkan dalam APBA tahun 2020 itu. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved