Vaksin Virus Corona

Dunia Sudah Memiliki 24 Vaksin Virus Corona Paling Potensial, Ini Daftar Penciptanya 

Salah satu kandidat vaksin yang paling layak adalah AZD1222 , yang dikembangkan bersama oleh Universitas Oxford, perusahaan Inggris-Swedia...

Editor: Eddy Fitriadi
AFP / File / ANDREW CABALLERO-REYNOLDS
Seorang petugas melakukan penelitian vaksin virus Corona di AS. 

SERAMBINEWS.COM - Lebih dari 150 kandidat vaksin dari 12 negara, termasuk India, sedang berlomba untuk melawan Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 15 juta orang.

Virus tersebut telah membunuh lebih dari 618.407 orang di seluruh dunia dalam waktu kurang dari enam bulan.

Melansir situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat 24 kandidat telah memasuki tahap uji klinis per 21 Juli 2020.

Namun, vaksin yang dikembangkan oleh University of Oxford, serta dua dari China yakni Sinovac Biotech berhasil masuk ke tahap terakhir uji klinis terhadap manusia.

Salah satu kandidat vaksin yang paling layak adalah AZD1222 , yang dikembangkan bersama oleh Universitas Oxford, perusahaan Inggris-Swedia, AstraZeneca, dan lainnya.

AZD1222 telah berhasil melewati tahap 2 uji klinis di Inggris. Tahap ketiga sedang dilakukan di Brasil dan Afrika Selatan. 

"Vaksin dapat dibuat komersial pada awal tahun depan," kata Shabir Madhi, profesor vaksin di Universitas Witwatersrand di Johannesburg, yang memimpin uji klinis di Afrika Selatan.

Berikut daftar informasi singkat mengenai 24 kandidat vaksin virus corona paling potensial yang dilansir dari laman resmi masing-masing perusahaan:

CHINA

1. Wuhan Institute/Sinopharm

Wuhan Institute atau Institute Virologi Wuhan mulai berdiri pada 1956 dan bergerak di bidang virus pertanian serta penelitian mikroba lingkungan.

Awalnya merupakan Institut Mikrobiologi Wuhan yang didirikan oleh akademisi ahli virologi terkenal Gao Shangyin dan akademisi ahli mikrobiologi Chen Huagui dan sejumlah ilmuwan generasi tua.

Kini, posisi strategis dari Institut Virologi Wuhan adalah untuk menghadapi kesehatan populasi nasional, pengembangan pertanian berkelanjutan, penelitian virologi, maupun ledakan penyakit menular dan biosekuriti.

Sementara itu, vaksin dari Institut Wuhan telah memasuki uji klinis Fase II. Institut ini berafiliasi dengan grup perusahaan farmasi milik negara Sinopharm, yang manajemennya diawasi oleh SASAC.

2. Sinovac/Instituto Butantan

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved