Liga Italia

Juventus hanya Butuh Satu Kemenangan dalam Tiga Laga Tersisa untuk Memastikan Diri Juara

Sekali pun kelak mampu menjadi juara Liga Italia, Sarri dinilai tidak bisa membawa Juventus menjadi yang terbaik di level yang lebih tinggi, yaitu Lig

Editor: Ansari Hasyim
TWITTER.COM/JUVECLUBTO
Momen penyerang Juventus asal Portugal, Cristiano Ronaldo berhadapan dengan bek AC Milan, Alessio Romagnoli pada laga leg kedua semifinal Coppa Italia di Stadion Allianz Turin, Sabtu (13/6/2020) dini hari. Duel itu berakhir tanpa pemenang setelah bermain 0-0. 

SERAMBINEWS.COM - Juventus batal menjadi juara Liga Italia pada Jumat (24/7/2020) dini hari WIB.

Gelar juara Liga Italia 2019-2020 bisa dikunci Juventus pada Jumat dini hari WIB seandainya mereka bisa mengalahkan tuan rumah Udinese.

Sudah sempat unggul 1-0 di babak pertama, Juventus akhirnya kalah 1-2 dari Udinese.

Dengan koleksi poin tertahan di angka 80, Juventus secara matematis masih bisa dikejar Atalanta (74), Inter Milan (73), bahkan Lazio (72) dalam 3 pertandingan terakhir.

Kendati demikian, peluang Juventus juara Liga Italia musim ini tetap sangat besar.

Juventus hanya butuh satu kemenangan lagi dalam 3 laga tersisa untuk memastikan diri menjadi juara.

Penobatan Juventus menjadi juara Serie A untuk 9 kali berturut-turut tampaknya hanya tinggal menunggu waktu.

Akan tetapi, jika nanti benar meraih scudetto, tim Juventus 2019-2020 tampaknya bakal punya status sebagai juara terburuk sejak mereka mendominasi Serie A mulai 2011-2012.

Takluk dari Udinese adalah kekalahan ke-5 Juventus di Liga Italia musim ini.

Mereka sudah menyamai rekor terburuk sejak 2011-2012.

Proyek Multiyears Dibatalkan, Bupati Aceh Tamiang: DPRA Sudah Melampaui Kewenangan

Meriahkan Puncak Hari Anak Nasional, Anak Aceh Ikuti Virtual Meeting Bersama Mensos

Mengenal Sosok Muazzin dan Imam yang akan Memimpin Shalat Jumat Perdana di Hagia Sophia

Tim Hitam-Putih juga pernah kalah 5 kali saat menjadi juara pada 2012-2013, 2015-2016, dan 2016-2017.

Apabila kalah sekali lagi, Juventus 2019-2020 akan sah sendirian menjadi yang terburuk soal jumlah kekalahan dalam semusim.

Untuk jumlah kemenangan, Juventus 2019-2020 memang bukan yang paling jelek.

Torehan 25 kali menang sudah melampaui jumlah kemenangan paling sedikit saat Si Nyonya Tua menjadi juara pada 2011-2012.

Akan tetapi, pantas dicatat bahwa pada 2011-2012, Juventus memang cuma 23 kali menang, namun mereka tak terkalahkan sepanjang musim.

Kalau bicara angka kebobolan, Juventus 2019-2020 sudah resmi menjadi tim terburuk sejak 2011-2012 setelah mereka kalah 2-4 dari AC Milan pada 7 Juli lalu.

Saat itu Juventus sudah kebobolan 30 gol, menyamai rekor terjelek pada musim lalu.

Sekarang dengan tambahan kebobolan 8 gol dari laga melawan Atalanta, Sassuolo, Lazio, dan Udinese, gawang Juventus telah tertembus 38 kali, resmi sendirian menjadi yang paling jelek sejak 2011-2012.

Untuk jumlah poin, Juventus 2019-2020 baru mengoleksi 80 angka.

Cristiano Ronaldo dkk. butuh tambahan 5 poin untuk menghindari menjadi yang terburuk sejak 2011-2012.

Rekor poin paling sedikit Juventus selama periode itu adalah 84 pada musim 2011-2012.

Sejumlah catatan tidak bagus ini yang membuat suara yang menyerukan agar pelatih Maurizio Sarri dipecat semakin kencang dengan #SarriOut menjadi trending topic di Twitter pada Jumat dini hari WIB.

Sekali pun kelak mampu menjadi juara Liga Italia, Sarri dinilai tidak bisa membawa Juventus menjadi yang terbaik di level yang lebih tinggi, yaitu Liga Champions.

Padahal, trofi Si Kuping Besar adalah yang paling diidamkan Juventus selama ini.(*)

Berita ini sudah tayang di bolasport.com dengan judul Juventus Menuju Juara Liga Italia Paling Jelek sejak 2011-2012

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved