Berita Aceh Timur
Persatuan Gayo Aceh Timur Sesalkan DPRA Batalkan Proyek Multiyears
Persatuan Masyarakat Gayo Aceh Timur, kecewa dan menyesalkan keputusan DPRA yang membatalkan proyek multiyears melalui sidang paripurna DPRA....
Penulis: Seni Hendri | Editor: Jalimin
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Persatuan Masyarakat Gayo Aceh Timur, kecewa dan menyesalkan keputusan DPRA yang membatalkan proyek multiyears melalui sidang paripurna DPRA, Rabu (22/7/2020) kemarin dengan agenda pembatalan MoU proyek multiyears tahun anggaran 2020-2022.
Hal itu disampaikan oleh tokoh masyarakat Serbajadi Lokop Aceh Timur Eje ST, kepada Serambinews.com, Jumat (24/7/2020).
“Persatuan masyarakat Gayo Aceh Timur, merasa kecewa dengan keputusan DPRA yang membatalkan proyek multiyears terkait pembanggunan jalan antar kabupaten yang sudah disahkan dalam APBA 2020,” ungkap Eje.
Eje mengatakan, para legislative di DPRA yang menolak kelanjutan proyek multiyear situ seakan tak merasakan betapa sedih dan sulitnya akses yang dilalui warga di daerah terpencil, seperti masyarakat Serbajadi Lokop, harus menempuh jalan 100 kilometer dengan kondisi jalan rusak parah jika hendak ke Peureulak, dan Idi Ibu Kota Aceh Timur.
Apalagi saat musim hujan, jelas Eje, ruas jalan Peureulak-Loko-Gayo Lues rawan abrasi dan longsor.
• Temui Menko Perekonomian, Nova Minta Dukungan Kelanjutan Pembangunan KEK Arun
• Kim Jong-Un Buat Aturan Ketat Bagi Warganya, Jika Tak Memakai Masker Dihukum Kerja Paksa 3 Bulan
• Aceh Terbaik Nasional Layani KB Serentak Sejuta Akseptor
“Karena itu, kami sangat kecewa kepada DPRA membatalkan proyek multiyears ini. Kami menilai DPRA lebih mementingkan ego mereka ketimbang kepentingan untuk mensejahterakan masyarakat,” ungkap Eje.
Eje menyebutkan, jika ruas jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues, tidak dibangun secara multiyears, maka pembangunan jalan ini tidak akan pernah tuntas.
Pasalnya, selama ini dibangun 10 km, tapi yang rusak 20 km begitu seterusnya sehingga masyarakat selalu dalam kesulitan.
Begitu juga nasib yang dialami masyarakat gayo di Simpang Jernih Aceh Timur, sangat dirugikan dengan dibatalkannya proyek multiyears ini, karena pembangunan ruas jalan Aceh Tamiang-Simpang Jernih, termasuk proyek multiyeras.
“Kami seakan tak percaya lagi kepada pemerintah saat ini. Karena, harapan dan impian kami agar jalan ini terbangun melalui proyek multiyears ini kini pupus,” ungkap Eje.
Menutut Eje, bagi warga pedalaman Aceh Timur, tidak ada artinya Aceh memiliki dana otsus triliunan jika ruas jalan Peureulak-Lokop tidak pernah tuntas terbangun.