Seniman Berkarya
Seniman Teater, Rasyidin Wig Maroe Sambut Gembira Panggung Virtual Taman Budaya Aceh
Seniman teater di Banda Aceh, Rasyidin Wig Maroe menyambut gembira program panggung seni virtual yang diselenggarakan Taman Seni dan Budaya Aceh...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Seniman teater di Banda Aceh, Rasyidin Wig Maroe menyambut gembira program panggung seni virtual yang diselenggarakan Taman Seni dan Budaya Aceh sepanjang Juli-Agustus 2020.
“Dalam situasi pandemi Covid, dimana beberapa daerah masih vakum mencarikan solusi untuk membantu senimannya, di Aceh langsung mendapat respon sangat baik oleh Kepala Taman Seni dan Budaya yang baru,” ujar pria asal Bireuen yang juga dosen teater di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh ini, Jumat (24/7/2020) malam.
“Kepala Taman Budaya, Elly Zuarni langsung merespon program pemerintah untuk mengaktifkan Taman Budaya di seluruh Indonesia. Beliau juga berusaha merespon cepat pandangan para seniman di grup WhatsApp. Saya kira kita harus memberi apresiasi,” ujar Wig.
Seniman adalah kelompok yang langsung terdampak pandemi Covid 19. Berbagai agenda seni terpaksa dibatalkan.
Pemerintah Aceh melalui UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh serta Disbudpar Aceh mengalokasikan anggaran terbilang besar, Rp 2,1 miliar untuk membantu para seniman tetap beraktivitas melalui panggung virtual. Kegiatan dilakukan bertahap.
• Brimob di Nagan Raya Kembali Semprot Disinfektan di Mesjid Cegah Covid-19
• VIRAL Video Plt Bupati dan Peserta Rapat Paripurna DPRD Goyang Penguin, Ini Faktanya
• Persatuan Gayo Aceh Timur Sesalkan DPRA Batalkan Proyek Multiyears
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Jamaluddin SE MSi Ak mengatakan dana Rp 1,7 miliar disalurkan melalui program UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh dan termasuk biaya pengelolaan Taman Budaya, serta even virtual pertunjukan seni dari seniman-seniman Aceh.
Sementara yang Rp 400 juta dialokasikan program seniman berkarya yang dikelola Bidang Bahasa dan Seni Disbudpar Aceh dengan kegiatan “Fasilitasi Karya Seniman Aceh” (FKSA).
Jamaluddin menjelaskan, anggaran besar yang disediakan Pemerintah itu dalam rangka mengisi ruang kreatif yang sempat terkendala akibat pandemi.
Kepala Taman Seni dan Budaya Aceh, Elly Zuarni menjelaskan untuk program panggung virtual tahap pertama telah selesai dikerjakan dan tinggal jadwal penayangan melalui Youtube.
"Setelah ini kita lanjut ke tahap kedua, tentu setelah kami melaporkan kegiatan tahap pertama, dan dievaluasi," ujar Elly Zuarni.
Ia mengatakan, karena anggaran terbatas, tidak bisa memenuhi seluruh program seni. "Kita ingin program ini diikuti oleh seniman sebanyak-banyaknya, tapi apalah daya, kemampuan anggaran terbatas," ujar Elly Zuarni.
Rasyidin Wig Maroe mengharapkan program ini bisa terus berlanjut sehingga seniman semangat berkarya, baik program rutin maupun program-program independen para seniman sendiri.