Update Corona di Abdya
Tenaga Medis RSUTP Abdya Minta Dirapid Test, Was-was Setelah Kontak dengan Pasien Positif Corona
Setelah diketahui reaktif berdasarkan rapid test, dua pasien dipindahkan ke ruang isolasi khusus Covid-19.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
Setelah diketahui reaktif berdasarkan rapid test, dua pasien dipindahkan ke ruang isolasi khusus Covid-19.
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Tiga dari empat warga Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), dinyatakan positif terpapar Corona.
Awalnya mereka sempat menjalani rawatan di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Blangpidie, Abdya, sebelum keluar hasil uji swab di laboratorium.
Tiga pasien tersebut masuk melalui ruang IGD kemudian dilayani di ruang poly hingga kemudian dirawat di ruang rawat inap.
Setelah diketahui reaktif berdasarkan rapid test, dua pasien dipindahkan ke ruang isolasi khusus Covid-19.
Satu pasien reaktif lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, namun meninggal dalam perjalanan.
• Untuk Halau Cina, AS Akan Tempatkan Marinir Bersenjata Rudal di Jepang
• Terkait Pembatalan Proyek Multiyears oleh DPRA, Kemendagri: Kami akan Pelajari
• Ribuan Jamaah Hadiri Shalat Jumat Pertama di Masjid Hagia Sophia dalam 86 Tahun
Laboratorium Balitbang Banda Aceh, Kamis (23/7/2020), mengeluarkan hasil uji swab empat sampel dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Tiga sampel swab adalah pasien yang dirawat di ruang rawat inap RSUTP.
Satu swab sampel lainnya juga dinyatakan positif, meskipun tidak dirawat, namun yang bersangkutan mendampingi suaminya saat dirawat di rumah sakit tersebut.
Sang suami, kemudian meninggal dunia, sebelum keluar hasil uji swab dilaboratorium yang dinyatakan positif Corona.
Tidak pelak, pasca keluar hasil uji swab empat orang dinyatakan positif Corona, ratusan tenaga medis rumah sakit berlokasi di Padang Meurantee, Desa Ujong Padang, Susoh, itu dilanda kecemasan hebat.
Terutama, para dokter, perawat dan petugas labor.
Sebab, mereka pernah kontak dengan keempat warga yang dinyatakan positif Corona sejak pelayanan di IGD, Poly sampai ruang rawat inap, sebelum keluar hasil pemeriksaan swab.
“Kami minta dilaksanakan rapid test massal di rumah sakit, kami sangat cemas dalam bekerja,” kata salah seorang tenaga medis RSUTP Abdya kepada Serambinews.com, Jumat (24/7/2020).
Sebagai tampat layanan publik, kata perawat lainnya, seluruh tenaga medis RSUTP sangat mendesak dirapid test.
Hal ini sebagaimana yang telah dilakukan di beberapa instansi pemerintah di Abdya, termasuk karyawan pasar swalayan sudah dirapid test, tapi tenaga medis justru belum.
“Pekerjaan paling banyak bersentuhan dengan banyak orang adalah di rumah sakit. Karenanya, kami minta pertimbangan pimpinan agar melakukan rapid test massal.
Kami sangat cemas, jangan-jangan di sini sudah menjadi klaster baru, kemudian kami membawa pulang virus ke rumah masing-masing,” kata tenaga medis lainnya.
Direktur RSU TP Abdya, dr Ismail Muhammad SpB dihubungi Serambinews.com, Jumat (24/7/2020) siang mengakui sebagian tenaga medis was-was pasca keluar hasil uji swab empat orang dinyatakan positif.
Tetapi tidak berdampak terhadap pelayanan.
Pihaknya semakin memperketat penerapan protokol kesehatan, bukan saja kepada seluruh tenaga medis, melainkan terhadap para pengunjung, harus cuci tangan dan menggunakan masker serta jaga jarak menerapkan antrean di ruang poly dan saat pengambilan obat.
Tentang permintaan rapid test secara massal, Ismuha, demikian panggilan Ismail Muhammad, mengatakan dilaksanakan secara bertahap, dikarenakan persediaan alat rapid test mulai menipis.
Prioritas sekarang ini dilakukan rapid terhadap tenaga medis yang kontak erat dengan pasien yang sudah dinyatakan positif.
Diakui banyak tenaga medis, seperti dokter dan parawat terjadi kontak erat dengan tiga pasien yang kemudian dinyatakan positif.
Kontak erat terjadi ketika yang bersangkutan masuk IGD, Poly sampai ruang rawat inap, sebelum keluar hasil uji swab. “Rapid tahap ini kita prioritaskan terhadap mereka,” kata Ismuha.
Persediaan alat rapid test yang terbatas, termasuk PCM untuk pengambilan swab.
Sedangkan tenaga medis, staf sampai petugas Satpam di rumah sakit ‘Korea’ tersebut mencapai tidak kurang 800 orang, termasuk tenaga honorer. Sehingga jika dirapid massal butuh alat sebanyak itu.
Terkait persediaan alat rapid dan PCM swab yang semakin terbatas, menurut Direktur RSU TP Abdya sudah diajukan permintaan tambahan bantuan ke Dinkes Aceh dan Dinkes Abdya.
“Bantuan alat rapid yang diberikan beberapa waktu lalu sudah menipis,” katanya. Tapi, tidak dirincikan jumlah alat rapat PCM pengambilan swab yang masih tersedia sekarang ini.
Upaya lain dilakukan melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan RSU TP sampai ruang semakin ditingkatkan, penerapan protokol kesehatan semakin diperketat, terhadap pengunjung.
Ismuha juga mengakui bahwa pasca keluar hasil uji swab dimana empat orang positif Covid-19, kunjungan rumah sakit mulai berkurang, termasuk kunjungan anggota keluarga pasien.
Masih Dirawat
Sementara itu, dua warga yang terkonfirmasi postif terpapar Covid-19 berdasarkan hasil uji di laboratorium, dan tiga pasien reaktif masih dirawat di ruang isolasi khusus Covid-19 RSU TP Abdya hingga Jumat (24/7/2020).
Sedang satu lagi pasien yang positif Covid-19 masih menjalani isolasi mandiri dirumahnya di salah satu desa Kecamatan Lembah Sabil hingga Kamis malam.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kabupaten Abdya, Safliati SST MKes menjelaskan, dua dari empat warga yang dinyatakan posif Corona, memang sedang dalam perawatan di ruang isolasi khusus Covid-19 RSU TP sejak empat hari lalu.
Yaitu Vy (27), perempuan warga salah satu desa di Kecamatan Susoh, dan MM (40), laki-laki warga salah satu desa di Kecamatan Babahrot.
Satu lainnya yang positif terpapar Covid19, MS (55), menjalani isolasi mandiri di rumah kediamannya salah satu desa Kecamatan Lembah Sabil.
MS merupakan istri dari Mar (63) juga positif terpapar Corona, namun telah meninggal dunia, Selasa (21/7/2020) lalu atau sebelum keluar hasil uji swab dari laboratorium Balitbang Aceh.
Safliati juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya itu menjelaskan, hasil uji swab empat warga positif Covid-19 tersebut diterima dari Balitbang Aceh, sekitar pukul 11.00 WIB, Kamis siang, tadi.
Sedangkan dari empat warga reaktif hasil rapid test, tiga diantaranya masih dirawat di ruang isolasi khusus rumah sakit lokasi Padang Meurantee, Desa Ujong Padang, Susoh, itu.
Yaitu, Mf (27), warga salah satu desa Kecamatan Blangpidie, Mu (25) warga salah satu desa Kecamatan Blangpidie, dan Sf (28), warga salah satu desa Kecamatan Kuala Batee.
Sedangkan satu lagi warga yang reaktif, yaitu perempuan dewasa, tidak lain adalah anak dari alm Mar juga menjalani isolasi mandiri di rumah.
Tapi berdasarkan hasil uji swab di laboratorium Balitbang Aceh, keempat warga yang reaktif tersebut (2 dirawat di rumah sakit) dan 2 isolasi di rumah), dinyatakan negatif Corona.
Direktur RSU TP Abdya, dr Ismail Muhammad SpB menjelaskan, delapan warga dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test pada hari Senin-Selasa (21-22/7/2020).
Rinciannya, rapid test yang dilaksanakan hari senin ditemukan empat orang reaktif dan hari Selasa ditemukan empat orang lagi reaktif.
Kedelapan warga reaktif tersebut diambil sampel swab, kemudian dikirim oleh Dinkes Abdya untuk diperiksa di laboratorium Balitbang Aceh.
Seperti diberitakan, hasil uji swab di laboratorium, yang dikeluarkan Kamis pagi, dari delapan sampel swab yang diuji tersebut, empat sampel swab dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Sedangkan empat sampel lagi hasilnya negatif Covid-19, termasuk sampel swab anak dari almarhum Mar, pasien positif Corona, tapi meninggal dunia sebelum hasil uji swab keluar. (*)