Hindari 5 Makanan Ini Untuk Menjaga Kesehatan Gigi

SERAMBINEWS.COM – Menjaga kesehatan gigi bukan hanya dengan rutin membersihkannya.

Makanan dan minuman yang Anda konsumsi memegang peranan yang sangat penting bagi kesehatan gigi dan mulut.

Bahkan, beberapa makanan bisa membuat gigi mudah berlubang dan membuat karies gigi.

• 5 Cara Mengatasi Perut Kembung yang Bisa Dicoba di Rumah

• Ini 5 Makanan Untuk Jaga Kesehatan Mulut Disaat Pandemi Covid-19

Berikut adalah beberapa makanan dan minuman yang bisa menyebabkan kerusakan pada gigi, dilansir dari healthline.com.

1. Biskuit

Biskuit merupakan makanan paling berbahaya bagi kesehatan mulut.

Karbohidrat dalam biskuit cepat rusak di mulut dan, dalam hitungan detik, hanya gula untuk bakteri patogen yang tersisa.

• BPJS Kesehatan & Jasa Raharja Perkuat Sinergi Penanganan Korban Laka Lantas, Ini Cara Ajukan Klaim

Saat bakteri tertelan, maka akan mengeluarkan asam ke gigi yang dapat menyebabkan penumpukan plak dan kerusakan gigi.

Namun, Anda jangan khawatir...

Bagi pecinta biskuit, kamu masih bisa mengonsumsi biskuit kok. Cobalah biskuit yang hanya terbuat dari biji dan kacang tetapi tidak mengandung gandum.

2. Buah kering

Istilah "buah" membuatnya terdengar sehat, tetapi buah kering yang telah dikeringkan dari airnya justru akan mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut Anda.

Buah kering yang mirip dengan karamel lengket dapat menghasilkan bakteri ke dalam rongga mulut, apalagi buah kering yang sudah dijadikan manisan.

Buah utuh jauh lebih bermanfaat bagi kesehatan mulut, sebagian karena air yang dikandungnya.

3. Soda

Minuman bersoda merupakan minuman yang dapat merusak kesehatan gigi. Kandungan gula, asam, dan karbonasi yang ada di dalamnya dapat mempercepat pertumbuhan bakteri perusak gigi.

• 5 Manfaat Biji Wijen Hitam yang Tak Banyak Orang Tahu, Bagus untuk Kesehatan dan Kecantikan

Selain itu, kandungan tersebut juga dapat mempercepat terjadinya proses pengikisian lapisan enamel si lapisan pelindung gigi.

Terlepas dari kandungan gula yang tinggi, semua soda bahkan yang tanpa kalori juga mengandung banyak asam. 

Keasaman pada tingkat ini di dalam mulut lebih dari mungkin akan berkontribusi terhadap pembusukan, peradangan gusi, dan dysbiosis umum dari microbiome oral.

Jika Anda ingin menikmati soda tetapi tetap melindungi gigi Anda, maka minumlah dalam waktu singkat, jangan menghirup selama berjam-jam dan segera kumur-kumur untuk menjaga gigi Anda. Tunggu sekitar 45 menit, lalu gosok gigi.

4. Kombucha

Kombucha umumnya dianggap sebagai minuman sehat karena mengandung bakteri sehat dan banyak antioksidan yang membantu tubuh melawan penyakit.

• Jelang Idul Adha, Baru Dua Gampong yang Minta Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban ke DKPP Lhokseumawe

Namun, banyak merek kombucha mengandung sejumlah besar gula tambahan dan sebenarnya tidak mengandung bakteri aktif. Dalam hal ini, manfaat mungkin lebih besar daripada kekurangannya.

Untuk mendapatkan kombucha yang baik untuk kesehatan mulut dan usus Anda, carilah yang memiliki partikel yang terlihat sisa dari SCOBY yang digunakan untuk membuatnya dan tidak ada tambahan gula.

SCOBY adalah “jamur” Kombucha yang bertugas mem-fermentasi gula pada teh manis menjadi Teh Kombucha.

Setelah Anda mengonsumsi ini, bilas mulut Anda dengan air lalu sikat gigi.

5. Kacang 

Kacang adalah makanan yang sehat, tetapi keberadaan asam fitat pada kacang akan berkontribusi terhadap kerusakan gigi.

Asam fitat mengikat nutrisi seperti kalsium, fosfor, vitamin D, dan magnesium dan membuat gigi Anda lebih sulit untuk menyerapnya.

Kekurangan nutrisi seperti ini dapat membuat Anda lebih rentan terhadap gigi berlubang dan periodontitis (penyakit gusi).

• Hentikan Sekarang Juga! Minum Air Putih Sisa Semalam Berbahaya Bagi Kesehatan, Ini Alasannya

Berita baiknya adalah bahwa kacang bisa dilepaskan dari asam fitat yang berlebih dan meningkatkan kesehatan.

Untuk menghilangkan asam fitat, rendam terlebih dahulu kacang-kacangan yang ingin Anda konsumsi semalaman sebelum memakannya. Anda juga dapat membeli biji-bijian bertunas, yang berarti kandungan asam fitatnya telah berkurang. (Serambinews.com/Firdha Ustin)