Luar Negeri
Rakyat Iran Masih Trauma Penembakan Pesawat Penumpang 30 Tahun Lalu, Jet Tempur AS Ingin Coba Lagi
Bagi sebagian orang Iran, gambaran suram penembakan tak sengaja oleh pasukan AS masih diingat dengan jelas. Insiden 30 tahun lalu itu hampir kembali
"Itu mengarah makin dalamnya kemarahan ini,” ujarnya.
Politisi Iran juga mengeluhkan insiden itu.
"Terorisme pemerintah AS berlanjut di langit, darat, dan laut," kata Menteri Kebudayaan, Seyyed Abbas Salehi pada Jumat (24/7/2020).
Presiden Iran belum membahas insiden terbaru.
Dia merujuk penerbangan 655 setelah serangan pesawat tak berawak AS menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani pada Januari 2020.
Mengkritik komentar Presiden AS Donald Trump yang mengatakan jika Iran membalas atas pembunuhan Soleimani pasukan AS memilih 52 target.
Atau satu untuk setiap sandera yang ditahan setelah pengambilalihan Kedutaan Besar AS pada 1979.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan:, “ Mereka yang merujuk nomor 52 juga harus mengingat nomor 290. # IR655. "
Tak lama kemudian pada Januari, 2020 Iran mengaku tidak sengaja menembak jatuh satu pesawat penumpang Ukraina.
Hanya beberapa jam setelah meluncurkan rudal balistik ke pangkalan-pangkalan militer AS di Irak.
Iran menyalahkan kesalahan manusia atas tragedi besar yang menewaskan semua 176 orang di dalam peawat itu.(*)