Berita Banda Aceh
Putra Aceh Jabat Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Ini Harapan Pemerintah Aceh
Jabatan itu resmi disandangnya setelah dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, Senin (27/7/2020).
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
Safrizal mengawali karir sebagai Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara.
Tepatnya menjabat Lurah Kota Lhokseumawe tahun 1994 atau saat Kota Lhokseumawe masih sebagai ibu kota Aceh Utara.
Ia kemudian menjadi Sekretaris Camat Kecamatan Makmur. Kabupaten Aceh Utara tahun 1998.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, mengatakan Safrizal muda terlibat aktif dalam persiapan pemekaran Kabupaten Bireuen.
Mulai tahap awal hingga Bireuen menjelma menjadi sebuah daerah kabupaten yang otonom.
Di Bireun ia pernah menduduki Kasubbag Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah pada tahun 2000.
Pada tahun 2001 Safrizal hijrah ke Jakarta tepatnya ke Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Mengawali debut karier sebagai Kasi Aceh dan DKI Jakarta-Subdit Otonomi Khusus Ditjen Otda Depdagri.
Serangkaian Tour of Duty di lingkungan Kemendagri telah dijalaninya, sehingga membuatnya menjadi lebih matang dan kaya pengalaman tentang manajemen pemerintahan.
Khususnya yang berkaitan langsung dengan tata kelola pemerintahan Otonomi Khusus (Otsus), seperti Aceh, DKI, DIY dan Papua sebagai Direktur penataan daerah dan Otonomi Khusus pada tahun 2016.
Berikutnya, selaku Kepala Pusat Inovasi daerah yang berkecimpung agar daerah berkreasi dalam Menjalani roda pemerintahannya.
Setelah diwisuda sebagai Doktor dalam bidang ilmu Pemerintahan di almamaternya (IPDN), Dr Drs Safrizal ZA, MSi, mengemban amanah sebagai Direktur Manajemen bencana dan kebakaran pada Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri.
Selama memangku jabatan tersebut Safrizal juga dipercaya sebagai salah seorang wakil Kemendagri dalam Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19.
"Pikiran dan ide telah sangat banyak disumbangkannya terkait dengan penanganan Covid-19 di Indonesia termasuk menyusun 3 (tiga) buku pedoman yg menjadi panduan penanganan Covid-19 oleh pemerintahan daerah," kata Iswanto.
Setelah melalui serangkaian proses seleksi yang panjang dan ketat, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, menjatuhkan pilihannya dan melantik putra Aceh Kelahiran Banda Aceh tersebut untuk memimpin Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
"Kita semua selaku masyarakat Aceh, tentunya menaruh harapan di pundaknya untuk membantu percepatan koordinasi pembangunan Aceh di masa yang akan datang," kata Iswanto. (*)