Luar Negeri

Waduh, Korea Utara Hukum Warganya yang Nonton Drama dan Bicara Gaya Korsel, Termasuk Cukur Rambut

Seorang pejabat mengatakan bahwa sekitar 70 persen dari 25 juta orang di negara itu secara aktif menonton acara TV dan film dari Korea Selatan.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Kantor Berita Korea Utara (KCNA)
Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un 

Seorang pejabat mengatakan bahwa sekitar 70 persen dari 25 juta orang di negara itu secara aktif menonton acara TV dan film dari Korea Selatan.

SERAMBINEWS.COM - Korea Utara telah meningkatkan seruan kampanye untuk menghilangkan pengaruh budaya pop Korea Selatan.

Seorang pejabat mengatakan bahwa sekitar 70 persen dari 25 juta orang di negara itu secara aktif menonton acara TV dan film dari Korea Selatan.

Korea Utara akan mengancam hukuman keras bagi mereka yang masih saja menonton drama korea.

Melansir dari Radio Free Asia (RFA), Senin (27/7/2020), ada sebuah video dari tangan para pejabat yang menunjukkan orang-orang dihukum karena berbicara dan meniru ekspresi populer asal Korea Selatan.

"Menurut suara dalam video itu, 70 persen penduduk di seluruh negeri menonton film dan drama Korea Selatan," kata seorang penduduk di Chongjin, Ibu Kota Provinsi Hamgyong Utara.

Pemerintah Korea Utara pun menyebarkan isi muatan video tersebut di semua lembaga negaranya pada 3 dan 4 Juli 2020 lalu.

Corona Sudah Masuk Korea Utara, Kim Jong Un Tutup Kota Kaesong dan Sebut Situasi Kritis

TERUNGKAP Ini Sosok di Balik Lahirnya Senjata Nuklir Iran dan Korea Utara, Ini Asal Muasalnya

"Dalam suara rekaman itu mengatakan dengan cemas bahwa 'budaya nasional kita sedang memudar'," kata penduduk, yang tak ingin disebutkan nama demi keamanan dirinya.

Lebih lanjut, sumber itu mengatakan bahwa di dalam video itu, seorang pejabat dari Komite Sentral (Partai Pekerja Korea) membahas upaya untuk menghilangkan kata-kata berbau Korea Selatan.

Mereka membahas langkah-langkah hukum yang akan diambil jika mereka membicarakan dan menonton hal-hal yang berbau budaya Korea Selatan.

Video rekaman tersebut juga memperlihatkan orang-orang yang ditangkap dan diinterogasi oleh polisi karena berbicara atau menulis dengan gaya Korea Selatan.

"Puluhan pria dan wanita dicukur kepalanya dan mereka dibelenggu ketika penyelidik menginterogasi mereka," kata sumber itu.

Tatanan bahasa Korea Utara dan Selatan telah menyimpang selama tujuh dekade sejak mereka berpisah.

Korea Utara Sebut Tidak Akan Tertarik untuk Melakukan Pertemuan dengan Donald Trump

Korea Utara telah mencoba meningkatkan status dialek Pyongyang, tetapi konsumsi yang meluas dari bioskop dan sinetron Korea Selatan telah membuat bahasa Korsel terdengar populer di kalangan kaum muda.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved