Luar Negeri

Waduh, Korea Utara Hukum Warganya yang Nonton Drama dan Bicara Gaya Korsel, Termasuk Cukur Rambut

Seorang pejabat mengatakan bahwa sekitar 70 persen dari 25 juta orang di negara itu secara aktif menonton acara TV dan film dari Korea Selatan.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Kantor Berita Korea Utara (KCNA)
Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un 

"Sudah terlambat untuk mencegah orang tergoda oleh budaya Korea Selatan, karena daya tariknya sudah sangat mengakar," kata sumber itu.

Korea Selatan, dengan populasi dua kali lipat dan 50 kali lipat PDB Korea Utara, telah muncul pada abad ke-21 sebagai kekuatan besar budayanya, mengekspor miliaran film, acara televisi, dan lagu K-pop dan mendapatkan popularitas di banyak negara yang beragam.

Hukuman yang lebih keras

Namun demikian, sumber itu mengatakan, hukuman mungkin menjadi lebih parah dari apa yang digambarkan dalam video tersebut.

"Mulai bulan ini, pihak berwenang akan menggunakan berbagai teknik, termasuk hukuman yang lebih berat, bersama dengan proyek-proyek pendidikan ideologis untuk mencegah infiltrasi lebih lanjut dari budaya Korea Selatan," kata sumber itu.

Cara Korea Utara Cegah Covid-19, Warga Tak Pakai Masker Dihukum Tiga Bulan Kerja Paksa

Kim Yo Jong Adik Kim Jong Un Bakal Diselidiki Korea Selatan, Buntut Ledakkan Kantor Penghubung

Seorang pejabat dari badan peradilan kota Pyongyang mengatakan hukuman yang lebih keras sedang dilaksanakan minggu ini.

"Pihak berwenang sekali lagi memerintahkan Pyongyang dan daerah perkotaan lainnya di seluruh negeri untuk menghukum mereka yang meniru bahasa Korea Selatan," kata pejabat itu yang menolak disebutkan namanya.

Sumber itu mengatakan perintah tersebut datang menyusul tindakan keras di ibukota yang berlangsung dari pertengahan Mei hingga awal Juli.

"Mereka mendapati bahwa banyak remaja yang meniru gaya dan ekspresi bahasa Korea Selatan," kata pejabat itu.

"Pada bulan Mei, total ada 70 remaja ditangkap setelah penumpasan dua bulan oleh polisi Pyongyang, yang terjadi ketika Kim Jong Un mengeluarkan perintah untuk 'sangat mengobarkan perjuangan melawan budaya pemikiran yang tidak biasa'," kata pejabat itu.

Hari Ini, Korea Selatan Resmi Alami Resesi Akibat Covid-19, Pertama Kalinya dalam 17 Tahun Terakhir

Korea Utara Hukum Tawanan Perang Kerja Paksa, Pengadilan Korsel Denda Kim Jong Un Rp 505,2 Juta

"Para pemuda yang ditangkap diduga gagal melindungi identitas dan etnis mereka dengan meniru dan menyebarkan kata-kata dan pengucapan Korea Selatan," kata pejabat itu.

Pejabat itu mengatakan bahwa penangkapan dan interogasi mereka direkam, sehingga rekaman itu dapat digunakan dalam kuliah wajib.

“Beberapa waktu lalu di Pyongyang, tren menonton film dan drama Korea Selatan dan meniru kata-kata dan tulisan Korea Selatan masih berlaku di kalangan anak muda,

tapi itu tidak menjadi masalah sampai sekarang, karena (polisi) menerima suap ketika menangkap mereka, ”kata pejabat itu. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved