Banjir di Subulussalam

Ketinggian Banjir Capai 1 Meter di Jalan, Walkot Subulussalam: 73 Rumah Terendam

Walkot Affan Bintang mengatakan ketinggian air di permukaan badan jalan nasional mencapai satu meter

Penulis: Khalidin | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
PETUGAS kepolisian membantu warga melintas genangan banjir yang merendam badan jalan nasional Aceh-Medan tepatnya Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Selasa (28/7/2020) (SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN) 

Banjir terparah terjadi di kawasan Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat. Ada 200-an meter badan jalan nasional terendam banjir.

Wali Kota Subulussalam H Affan Bintang mengatakan ketinggian banjir di badan jalan nasional mencapai satu meter.

“Ketinggian banjir di jalan nasional ini ada satu meter dan panjangnya sekitar 200-an meter,” kata Walkot Affan Bintang.

Petugas kepolisian bersama warga membantu mengevakuasi masyarakat yang ingin menyeberang.

Pun demikian kendaraan truk yang diperkenankan melintas setelah banjir mulai menyurut. Namun hanya truk berkapasitas besar yang diperbolehkan lewat.

Sementara mobil bebodi kecil termasuk kendaraan roda dua dan mobil pribadi hingga kini masih terjebak di lokasi banjir.

Seperti berita sebelumnya, banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kota Subulussalam dan sekitarnya melanda tiga desa di daerah ini, Selasa (28/7/2020).

Selain di Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, banjir juga merendam badan jalan nasional di Desa Singgersing serta Danau Teras atau Tambar Lihe.

“Tapi di Singgersing kendaraan masih bisa melintas, di Rikit Namo Buaya sama sekali lumpuh,” kata Rahmat Fadli, Camat Sultan Daulat

Berdasarkan informasi, selain di Sultan Daulat, banjir akibat hujan yang saban hari melanda Subulussalam juga terjadi di Kecamatan Simpang Kiri.

Banjir melanda  kawasan Danau Teras atau Tambar Lihe hingga meluap ke badan jalan nasional di sana.

Seperti diberitakan, akibat banjir yang meluap ke badan jalan arus lalulintas jurusan aceh-Medan via Subulussalam maupun sebaliknya  lumpuh hingga saat ini.

Informasi  yang dihihimpunSerambinews.com di lapangan, banjir yang merendam kawasan Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat sekitar 13 kilometer dari Subulussalam.

Menurut Rahmad Sagala, Kepaal Desa Namo Buaya, banjir merendam hampir 100 meter badan jalan nasional yang menjadi akses satu-satunya bagi masyarakat Aceh pantai barat selatan menuju Medan.

Ketinggian air luapan di badan jalan nasional mencaai satu meter. Kondisi saat ini, kata Rahmad, air makin meninggi dan arus kian menguat.

”Tadi pagi mulai shubuh, ada 100 meter genangan banjir setinggi satu meter di badan jalan,” kata Rahmad

Menurut Rahmad, hingga kini puluhan kendaraan berbagai jenis dari dua arah terjebak di lokasi banjir. Meski demikian beberapa waktu lalu ada truck cold diesel yang nekat mnerobos arus banjir. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved