Penyakit Sosial
Gepeng di Banda Aceh Diduga Ada yang Mengkoordinir, Kadinsos: Tugas Kami hanya Melakukan Pembinaan
Ia pun mengungkapkan kalau kecurigaannya memang mendasar dan betul-betul terbukti saat penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP dan Dinas Soisl Kota B
Penulis: Misran Asri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Keberadaan para gelandangan dan pengemis (Gepeng) di Kota Banda Aceh, menaruh perhatian dan tanda tanya besar bagi sebagian pihak.
Bahkan kelangsungan mereka yang begitu langgeng dan tetap leluasa mengemis di persimpangan lampu lalu lintas, pusat perbelanjaaan, kuliner, serta berbagai tempat di sudut kota ini terindikasi dikoordinir oleh oknum-oknum masyarakat yang memanfaatkan kecacatan mereka dalam mencari keuntungan serta mencari belas kasihan warga.
Kecurigaan itu diungkap Rahmad Fadhlullah, warga Ulee Kareng, Banda Aceh, kepada Serambinews.com, Jumat (30/7/2020).
Menurutnya kecurigaan tersebut, karena ada sejumlah pengemis, mulai yang masih muda sampai memasuki usia uzur, malah sudah bertahun-tahun menjadi pengemis di Banda Aceh, tapi selalu dibawa serta diantar oleh penarik becak motor yang sama.
“Hal tersebut patut kita curigai dan saya yakin banyak warga yang melihat kondisi yang sama, seperti yang saya lihat selama ini,” ungkap Rahmad.
• Kaget Melihat Personel Patroli Kota Sabhara Polresta, Pembalap Liar Jatuh Tabrak Penutup Parit
• Djoko Tjandra Diserahkan ke Kejaksaan Agung, Kini Ditempatkan di Rutan Salemba Cabang Mabes Polri
• Brigjen Prasetijo Akhirnya Resmi Ditahan di Rutan Bareskrim
Ia pun mengungkapkan kalau kecurigaannya memang mendasar dan betul-betul terbukti saat penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP dan Dinas Soisl Kota Banda Aceh, sudah sepatutnya hal tersebut ditindak.
“Karena saya justru menilai, para pengemis itu dieksploitasi. Intinya, kecacatan mereka itu justru dimanfaatkan oleh oknum-oknum tersebut dan seharusnya hal tersebut harus ditindak tegas,” sebutnya.
Bahkan secara hukum, sebut Rahmad, mungkin bisa ditindak. Karena, itu pelibatan aparat penegak hukum sangat penting untuk mengetahui apa indikasi para pengemis itu dimanfaatkan.
“Kalau memang mereka dimanfaatkan, berarti mereka sudah dieksploitasi selama ini,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial (Kadisos) Kota Banda Aceh, Rizal Junaedi SE didampingi Kabid Rehabilitasi Sosial, TM Syukri SSos MAP mengatakan para gepeng yang sebelumnya ditertibkan bersama Satpol PP dan WH, sampai saat ini masih diamankan di Rumah Singgah di bawah Dinsos Banda Aceh, di Gampong Lamjabat, Banda Aceh.
“Ada satu pengemis yang ikut kami amankan sudah kabur dengan cara melompat pagar dan di luar sudah ada yang nunggu,” kata Ampon Syukri, sapaan akrab untuk TM Syukri.
Menurutnya, kegiatan pembinaan dan penertiban bersama Satpol PP akan terus dilaksanakan. Ia pun meminta warga dan pengguna jalan untuk tidak memberi sedekah pada pengemis. Karena, kondisi itu akan membuat mereka ‘manja’, sehingga mudah mendapatkan uang.
Tapi, di sisi lain kondis tersebut berpengaruh bagi kota ini serta membahayakan nyawa mereka.
Terkait dugaan para pengemis tersebut dikoordinir dan dimanfaatkan diduga kuat memang ada.