Breaking News

Uptade Corona di Nagan Raya

Pemakaman Jenazah Pasien Reaktif Rapid Test Lancar di Nagan Raya, Forkopimda Ikut Memantau

Pemulasan hingga pemakaman jenazah dilakukan di lahan milik Pemkab di sebuah desa di Kecamatan Suka Makmue oleh tim Gugus Tugas Pemkab setempat.

Penulis: Rizwan | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/Dok. Gugus Tugas Pemkab Nagan Raya
Tim Gugus Tugas Pemkab Nagan Raya memakamkan jenazah pasien reaktif rapid test di lahan Pemkab di sebuah desa di Kecamatan Suka Makmue, Jumat (31/7/2020). 

Koordinator Dokter Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Nagan Raya, dr Edi Hidayat SpPD dikonfirmasi Serambinews kemarin membenarkan bahwa seorang pasien reaktif meninggal dunia dalam perawatan di RSUD SIM.

"Benar. Jenazah akan dikebumikan melalui protokol kesehatan," kata dokter spesialis RSUD SIM.

Menurut dr Edi, jenazah dikebumikan melalui protokol kesehatan sesuai petunjuk dalam penanganan Covid-19.

Terhadap pemulasan atau pemakaman melalui protokol kesehatan sudah mendapat persetujuan keluarga.

"Terhadap hasil swab sejauh ini belum keluar dari Balitbangkes Aceh Besar," katanya.

Sementara itu, jumlah warga yang reaktif berdasarkan rapid test Covid-19 bertambah di Nagan Raya.

Warga reaktif yang sebelumnya sebanyak 2 orang merupakan pasangan suami istri (pasutri) kini menjadi empat orang.

Selain empat yang reaktif tersebut, saat ini seorang warga lain juga dirawat di ruang isolasi RSUD karena mengalami gejala sakit mirip Covid-19 yang juga keluarga dari yang reaktif tersebut.

Lima orang yang diambil swab yakni empat reaktif dan seorang nonreaktif merupakan semuanya warga desa sama di Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya.

Mereka adalah T (75) dan K (75) pasangan suami istri dan tiga lainnya perempuan D (22) dan D (16) dan P (62) dan mereka keluarga.

Terkait pasien reaktif, Puskesmas Alue Bilie, Nagan Raya, Kamis (30/7/2020) sore ditutup sementara pelayanan medis.

Pasalnya, Puskesmas tersebut pernah merawat empat pasien yang reaktif hasil rapid test yang saat ini sudah dirujuk ke RSUD Sultan Iskandar Muda (SIM) kabupaten setempat.

Informasi diperoleh menjelaskan, papan tulisan ditutup sementara dipajangkan di depan pintu Puskesmas.

Selain itu sebuah pemberitahuan juga ditempelkan dengan sejumlah poin pemberitahuan yang diteken Plt Kepala Puskesmas (Kapus) Alue Bilie, Hardiansyah SKep Ners.

Dampak penutupan, banyak warga di wilayah itu mempertanyakan, karena Puskesmas Alue Bilie merupakan Puskesmas rawat inap.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved