Puskesmas Alue Bilie Ditutup

Penutupan Puskesmas Alue Bilie Masih Berlanjut, Petugas Semprot Disinfektan

Pasien-pasien tersebut saat ini dalam penanganan medis di RSUD Sultan Iskandar Muda Nagan Raya.

Penulis: Rizwan | Editor: Nur Nihayati
For Serambinews.com
Puskesmas Alue Bilie, Darul Makmur, Nagan Raya ditutup sementara layanan medis, Kamis (30/7/2020). 

Pasien-pasien tersebut saat ini dalam penanganan medis di RSUD Sultan Iskandar Muda Nagan Raya.

Laporan Rizwan   |   Nagan Raya

SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Penutupan Puskesmas Alue Bilie, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya hingga Sabtu (1/8/2020) masih berlanjut.

Penutupan layanan medis dilakukan sejak Kamis (30/7/2020) sore terkait sejumlah pasien reaktif rapid test Covid-19 pernah dirawat di Puskesmas setempat.

Pasien-pasien tersebut saat ini dalam penanganan medis di RSUD Sultan Iskandar Muda Nagan Raya.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Nagan Raya, dr Dedi Apriandi yang dikonfirmasi Serambinews.com, dasar dan langkah penutupan Puskesmas sudah dituangkan dalam surat pemberitahuan.

Terkait langkah penyemprotan disinfektan terhadap Puskesmas sudah dilakukan sebagai bentuk pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19.

"Sudah disemprot disinfektan," kata Dedi.

AHM Berbagi Tips Teknik Kontrol Gas dan Pengereman yang Baik

Pemkab Abdya Plotkan Biaya Bongkar Bangunan Terdampak Proyek Jalan Dua Jalur, Ini Jumlahnya

Kontak dengan Anak Pasangan Suami Istri Positif Covid, 46 Paramedis RSUD Sahudin Kutacane Tes Swab

Sementara itu, informasi lain diperoleh Serambinews.com Sabtu menjelaskan, Puskesmas masih ditutup dan layanan belum dibuka.

Seperti diberitakan, Puskesmas Alue Bilie, Nagan Raya, Kamis (30/7/2020) sore ditutup sementara pelayanan medis.

Pasalnya, Puskesmas tersebut pernah merawat empat pasien yang reaktif hasil rapid test yang saat ini sudah dirujuk ke RSUD Sultan Iskandar Muda (SIM) kabupaten setempat.

Informasi menjelaskan, papan tulisan ditutup sementara dipajangkan di depan pintu Puskesmas. Selain itu sebuah pemberitahuan juga ditempelkan dengan sejumlah poin pemberitahuan yang diteken Plt Kepala Puskesmas (Kapus) Alue Bilie, Hardiansyah SKep Ners.

Dampak penutupan, banyak warga di wilayah itu mempertanyakan, karena Puskesmas Alue Bilie merupakan Puskesmas rawat inap.

Penutupan manajemen pelayanan kesehatan dilakukan selama 4 hari dan direncanakan akan dibuka kembali pada Selasa 3 Agustus mendatang

Sementara itu, Plt Kapus Alue Bilie, Hardiansyah ditanyai membenarkan bahwa manajemen pelayanan di Puskesmas ditutup sementara waktu.

"Ada sejumlah pertimbangan sehingga ditutup sementara selama 4 hari," katanya.

Menurutnya, penutupan sementara karena empat pasien yang diketahui reaktif rapid test pernah dirawat selama 3 hari di Puskesmas.

Sehingga sejumlah petugas medis pernah kontak dengan pasien tersebut yang saat ini pasien tersebut sudah dirujuk ke RSUD SIM.

Pertimbangan lain hasil rekomendasi dokter spesialis paru sehingga butuh isolasi mandiri petugas medis sambil menunggu hasil swab pasien di RSUD SIM keluar.

"Terhadap langkah penutupan juga sudah berkoordinasi dengan Dinkes Nagan Raya," katanya

Dikatakannya, pertimbangan lain pada Jumat hingga Senin yang dibuka juga hanya sistem piket sehingga diputuskan ditutup sementara terlebih Idul Adha dan libur tanggal merah serta cuti bersama.

Pertimbangan lain, kata Hardiansyah karena saat ini pasien rawat inap di Puskesmas Alue Bilie dalam keadaan kosong.

"Terhadap penutupan itu akan dilakukan disinfektan di Puskesmas dengan maksud memutus mata rantai Covid-19," katanya.

Kepala Puskesmas Alue Bilie, Hardiansyah mengatakan, dengan penutupan sementara Puskesmas Alue Bilie maka masyarakat dapat berobat ke Puskesmas terdekat.

"Untuk wilayah Kecamatan Darul Makmur terdapat tiga Puskesmas. Ada dua Puskesmas lain yakni Puskesmas Suka Mulya dan Puskesmas Alue Rambot," katanya.

Karena itu kepada masyarakat silakan ke Puskesmas terdekat untuk berobat sementar waktu sambil menunggu Puskemas Alue Bilie kembali dibuka.

"Meski hasil masih reaktif tetapi ini langkah antisipasi sehingga penyebaran dapat terhenti," katanya.

Terhadap petugas kesehatan, kata Hardiansyah bahwa pada Rabu sudah dilakukan rapid test dan hasilnya semua nonreaktif.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved