Berita Abdya

Dukung Penutupan Sementara RSUTP, Ini Saran Pimpinan DPRK Abdya

Pimpinan DPRK Abdya mendukung langkah penutupan sementara ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) selama 14 hari.

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Pasca ditemukan banyak tenaga medis Positif terpapar Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan sampel swab Laboratorium Baltebangkes Aceh, suasana RSU Teung Peukan Abdya di Padang Meurantee, Desa Ujong Padang, Susoh, tampak sepi. 

Laporan Rahmat Saputra | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Pimpinan DPRK Aceh Barat Daya (Abdya) mendukung langkah penutupan sementara ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) selama 14 hari.

Hal tersebut disampaikan Ketua Nurdiandot dan wakil ketua DPRK Abdya, Hendra Fadli SH merespon langkah Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH yang menutup sementara RSUTP selama 14 hari mendatang.

"Sudah sangat tepat langkah yang diambil oleh pemerintah mengingat di rumah sakit sudah terpapar virus covid-19. Kemungkinan besar nampaknya virus ini sudah beredar diantara masyarakat," ujar ketua DPRK Abdya, Nurdianto.

Menurut Nurdianto, pemerintah harus memberi batasan yang tegas, isolasi tidak cukup untuk pasien saja, tapi dilakukan secara luas, termasuk keluarga pasien.

"Misalnya dengan membuat tanggal berlakunya. Jika begitu maka seluruh masyarakat diikuti sertakan isolasi di rumah selama 14 hari serentak," katanya.

Menurutnya, tidak mesti lockdown total, teknisnya bisa diatur kemudian, sehingga dampak yang muncul setelah itu tentu akan semakin berkurang, dan petugas juga bisa memetakan dan memperkecil zona penyebarannya.

"Jika langkah langkah ini tidak diambil, maka cepat atau lambat, virus ini akan terus bergerak. Jika tidak ada gerakan yang  tepat, tapi hanya menjalankan protokoler biasa, besar kemungkinan wabah ini susah dikendalikan," ungkapnya.

Menurutnya, tidak hanya RSUTP yang ditutup, namun pemerintah harus membuat batasan berkumpul masyarakat, di suatu tempat contoh tempat-tempat rekreasi dadakan, yang sangat ini ramai dikunjungi pasca lebaran.

"Begitu juga warung-warung kopi, agar pengunjung dan pemilik mematuhi protokoler kesehatan yang ditetapkan, kalau tidak, maka tutup saja," tegasnya.

RSU Teungku Peukan Ditutup Selama 14 Hari, Setelah Terbentuk Klaster Baru Covid-19

Pasien Positif Covid-19 di Aceh Besar Capai 80 Orang, 6 Meninggal, 35 Orang Masih Dirawat

Balitbangkes Aceh Terancam Tak Bisa Lagi Lakukan Tes Swab, Ini Sebabnya

Belum Punya Perawat Berpengalaman Tangani Pasien Corona, Ini Upaya RSUD Aceh Singkil

Hal senada juga disampaikan oleh wakil ketua DPRK Abdya, Hendra Fadli SH. Ia mendukung langkah Bupati Abdya, untuk menutup sementara RSUTP selama 14 kedepan.

"Kita sangat dukung, langkah tanggap dan cepat Pak Bupati ini, karena memang ini, salah satu cara memutuskan mata rantai penyebaran virus covid-19," ujar wakil ketua DPRK Abdya, Handra Fadli SH, Senin (3/8/2020).

Mengingat, katanya, virus corona itu bukan saja menyerang masyarakat, namun telah menyerang para tenaga kesehatan RSUTP.

"Maka yang harus dilakukan adalah,  pihak RSUTP segera mencari tahu pola paparan Covid-19 yang saat ini menimpa kalangan medis ini. Kekeliruannya di mana, harus diketahui benar, sehingga bisa diantisipasi segera," ungkapnya.

Sebab, kata Hendra, selama ini para tenaga medis dan perawat telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, ketika melaksanakan tugasnya di Rumah Sakit maupun dalam kesehariannya di rumah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved