Luar Negeri

Sampah Menggunung,Lebanon Padamkan Listrik 20 Jam dan Antrean Panjang di SPBU

Lebanon yang sedang didera krisis berkepanjangan telah memberi dampak luas terhadap rakyatnya.Pemadaman listrik berlangsung hingga 20 jam sehari.

Editor: M Nur Pakar
AFP/ANWAR AMRO
Warga bersantai di tepi pantai Ibu Kota Beirut, Lebanon pada Minggu (2/8/2020), walaupun negara sedang didera krisis ekonomi parah. 

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Lebanon yang sedang didera krisis berkepanjangan telah memberi dampak luas terhadap rakyatnya.

Pemadaman listrik berlangsung hingga 20 jam sehari.

Sampah menggunung di jalan-jalan dan antrean panjang di pompa bensin.

Ini mungkin tampak seperti musim panas standar di Lebanon.

Sebuah negara yang biasa bergulat dengan infrastruktur yang hancur karena terus didera dari satu bencana ke bencana lainnya.

Hanya saja kali ini, ini berbeda, Setiap hari membawa tanda-tanda lebih gelap yang jarang terlihat dalam krisis masa lalu:

PHK massal, rumah sakit terancam ditutup , toko-toko dan restoran tutup, kejahatan didorong oleh keputus-asaan, seperti dilansir AP, Senin (3/8/2020).

Militer yang tidak mampu lagi memberi makan daging tentaranya dan gudang yang menjual unggas kedaluwarsa.

Lebanon meluncur menuju titik kritis pada kecepatan yang mengkhawatirkan, didorong oleh kehancuran finansial, runtuhnya institusi, hiperinflasi.

Bahkan, peningkatan kemiskinan dengan cepat dengan pandemi virus Corona di atasnya.

Pada Senin (3/8/2020), Menlu Lebanoh mengundurkan diri.

Runtuhnya ancaman untuk menghancurkan sebuah negara dilihat sebagai model keragaman dan ketahanan di dunia Arab dan berpotensi membuka pintu untuk kekacauan.

Lebanon khawatir tentang penurunan yang begitu curam, sehingga akan mengubah identitas negara Mediterania kecil dan semangat wirausaha, tak tertandingi di Timur Tengah.

Di masa lalu, Lebanon telah dapat menyalahkan kekacauan pada orang luar.

Negara Gagal Hadang Krisis Ekonomi, Menlu Lebanon Mengundurkan Diri

Krisis Ekonomi Lebanon Tak Terkendali, Rakyat dan 1,7 Juta Pengungsi Terancam Kelaparan

Pemimpin Hizbullah Sebut Dubes AS untuk Lebanon Seperti ‘Penguasa Militer’

Dengan 18 sekte agama, pemerintah pusat yang lemah dan tetangga yang jauh lebih kuat, ia selalu terperangkap dalam persaingan regional.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved