20 Tahun Merdeka dari Indonesia, Nyatanya Timor Leste Hanya Jadi 'Sapi Perahan' Australia
setelah lepas dari Indonesia, tak lantas membuat Timor Leste benar-benar lepas dari 'penjajahan'.
Kembali ke Dili
Tahun 2019 lalu, PM Australia Scott Morrison dan Cosgrove menerima undangan Timor-Leste untuk menyaksikan perayaan hari referendum Timor-Leste (dikabarkan 100 kepala negara diundang).
Mereka akan disambut dengan hangat di Dili, datang untuk menghargai bantuan INTERFET, dan untuk memperkuat peran Australia sebagai donor bantuan asing terbesar di Timor-Leste; serta di atas kertas, tetangga dekat yang ingin melihat Timor-Leste berkembang.
Tetapi Witness K dan Collaery terjebak dalam proses hukum yang berlarut-larut dan membingungkan.
Perjanjian perbatasan yang dimenangkan dengan pahit tetap tidak diratifikasi oleh parlemen Australia, dan sampai saat itu, Australia terus memperoleh jutaan dolar per bulan dari Laut Timor yang telah disepakati bukan milik Australia.
Diperkirakan secara konservatif $ 60 juta, jumlah yang Australia ambil melebihi jumlah bantuan asing senilai $ 95,7 juta yang telah Australia janjikan ke Timor-Leste antara 2018 dan 2019.
Pada penandatanganan perjanjian perbatasan pada bulan Maret tahun 2018, Julie Bishop memuji "babak baru" dalam hubungan bilateral.
Dia benar: Australia telah membalik halaman kemuliaan INTERFET, dan sekarang hanya melihat kisah menyedihkan mencuri kekayaan, memata-matai teman dan menuntut orang-orang yang berani mengatakan yang sebenarnya.
• Daftar Harga HP Oppo Bulan Agustus 2020 Terbaru: Oppo A31, Oppo A92, Oppo Find X2, Oppo Reno3
• Kisah Miris Warga Hokse, Jual Ginjal Demi Bangun Rumah Tapi Malah Hancur Seketika Diguncang Gempa
• Satu Pisau Cutter Ditemukan di Lokasi IRT Bersimbah Darah, Ini Dugaan Modusnya
• Aktivitas Militer AS di Laut China Selatan Meningkat, Siap Perang?
artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul 20 Tahun Lepas dari Indonesia, Timor Leste Hanya Bisa Jadi 'Sapi Perahan' Australia, Harta Hidrokarbon yang Diharapkan pun Hanya Menjadi Kutukan