Viral Medsos

Pria ini Bagikan Kisah 9 Tahun Menikah Dalam Keadaan Sulit dan Istri Tetap Sabar

Postingan yang ditulis oleh 'Mohd Fadli Salleh' menjadi perhatian warganet, Minggu (2/8/2020). Ia menceritakan kesetiaan dan kebaikan hati sang istri.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
Facebook / Mohd Fadli Salleh
Mohd Fadli Salleh bagikan kisah istrinya yang sabar, meski 9 tahun usia pernikahan dirinya tidak memberikan apapun dan istri tidak pernah meminta dan merajuk. 

SERAMBINEWS.COM - Masa pandemi yang belum usai, memang bukan perkara mudah untuk mendapatkan rezeki.

Hampir semua orang terkena dampak dan kesulitan bertahan hidup.

Kegiatan yang serba dibatasi, berpengaruh pada pendapatan sehari-hari.

Seperi kisah yang viral di media sosial Facebook satu ini. Postingan yang ditulis oleh 'Mohd Fadli Salleh' menjadi perhatian warganet, Minggu (2/8/2020). 

Pasalnya ia menceritakan kesabaran istrinya yang tidak pernah mengeluh, meminta ataupun merajuk, dengan kondisi yang sedang mereka hadapi.

Meski sudah 9 tahun berumah tangga dan telah memiliki 4 orang anak, istrinya tidak pernah meminta apapun pada suami.

Video Kakek Lompat dari Atas Pohon ke Sungai, Bagaimana Nasibnya

Meskipun orang sekitar istrinya termasuk keluarganya sendiri sering memperlihatkan barang-barang mewah pada istrinya.

Bahkan istrinya yang sering meminta anak-anak agar selalu mendoakan ayahnya, supaya dimudahkan rezeki.

Tenaga Medis RSU TP Abdya Positif Covid-19 Dirawat di Ruang Rawat Inap

Berikut ini kisahnya seperti yang ditulis pada postingan Facebook.

"Sejujurnya 9 tahun pernikahan kami, sebentuk cincin murah pun tidak pernah aku hadiahkan.

Istri aku juga tidak pernah mengeluh dan tidak pernah meminta sampai merajuk karena dia tahu kemampuanku.

Hampir 10 tahun menikah, anak sudah masuk sekolah, aku tidak pernah membawa keluarga aku jalan-jalan, paling hanya ke pasar malam, supermarket dan pantai saja.

Kawan-kawan dia, saudara-saudaranya sering memperlihatkan emas baru, istri hanya tersenyum dan diam saja, sekalipun tidak pernah meminta-minta.

Saat orang lain melancong ke sana ke sini waktu cuti, kami hanya balik ke kampung. Paling kuat pun ke Pantai Batu Buruk tengok ombak.

Anak mau naik kereta kuda juga tidak bisa.

'Mahal. Ayah tak mampu. Kita tengok saja nak ya. Nanti ayah ada duit kita naik'.

Anak2 ngajak ke pulau duduk resor mandi di kolam, emaknya pun bisik2 ' Arshad, Asyraff dan Amar berdoa untuk ayah, Agar rezeki ayah tercurah. Insyaallah, kalau ada rezeki ayah akan membawa kita'.

Aku yang mendengar dari ujung telinga ini terasa terkoyak hati, cuma tidak memperlihatkan, namun dalam jiwa meronta-ronta.

Rasanya seperti pecundang, rasanya tidak berguna, rasanya bukan ayah yang baik untuk istri dan anak-anak.

Aku mau menyediakan untuk istri, ingin memberikan apapun permintaan istri dan anak-anak, tapi aku tidak mampu.

Gaji seorang sarjana, duduk di pusat kota, dengan beban hutang pribadi, hutang rumah, bukan perkara mudah.

Harus berhemat sampai akhir bulan, silap perhitungan pasti langsung menjadi hutang. Sekali berhutang akan berefek pada perbelanjaan kedepan.

Tabungan haji RM50 tiap bulan, sebentar-sebentar ambil.

Semua usaha sudah aku lakukan, jual kartu ponsel, jual air, jual sepatu, pelayan kedai makanan, semua aku lakukan.

Dua tahun lalu, setelah aku hitung, ada 16 pekerjaan yang aku kerjakan.

Pulang sekolah jam 7 sore, jam 8 sore pulang sholat magrib jualan sepatu bundle. Pulang jam 4 pagi. Dapatkan gaji RM30 per malam. Terkadang tidak ada pelanggan, tidak ada gaji.

Pulang capek, besoknya mau sekolah. Musim sepatu sudah selesai untuk menjadi server kedai makan. Kadang dapat gaji RM10-RM30, kadang dapat makan gratis tanpa gaji. Kerja sore dari jam 8 pagi hingga 3 pagi.

Untungnya saya mengajar sore hari saat itu. Lanjut tidur setelah subuh. Bangun jam 11 pagi bersiap-siap untuk sekolah. Jadi rutinitas selama bertahun-tahun.

Danau Belibis, Aceh Singkil Dihantam Ombak, Tahun Ini Sudah Lima Meter Bibir Pantai jadi Laut

Sedikit demi sedikit saya menabung. Sedikit demi sedikit ku pertahankan. Saya memiliki keinginan yang lama. Begitu lama.

Pengen hadiah perhiasan istri. Mau ajak anak bepergian puas.

9 tahun bukanlah periode yang singkat. Tak sedikit pun rasa sakit, luka, dan air mata yang ku tahan dan ku telan sendiri selama ini.

Akhirnya, di ulang tahun pernikahan kami yang ke-2018 Juni 2018, untuk pertama kalinya saya memimpin tangan ini; tangan yang saya nikahi 9 tahun yang lalu masuk ke toko emas untuk memilih barang apa pun yang dia sukai.

Kaget, disentuh istri, jangan cerita. Hampir meneteskan air mata di toko emas karena dia tidak menyangka aku akan membawanya ke toko.

Betapa setia dan pengertian seorang istri, ketika saya meminta untuk memilih perhiasan favoritnya, dia hanya mengambil ring rotan yang hanya sekitar RM400

Bagaimana dia khawatir tentang membebani saya. Bagaimana dia khawatir aku tidak siap untuk itu.

Tempo hari, saya bilang untuk mengambil rantai emas lebih dari 6 ribu. Geleng-geleng kepala ketika melihat harga, dia meminta untuk menukarkan rantai lama.

Saya tersenyum dan melarang menukar rantai tua. Aku mencintaimu. Bahkan saya menyuruh Anda memilih gelang emas lainnya dari harga 2 ribu.

'' Ambillah. Kakak siap untuk momen ini. Kakak menahan diri dari belanja, kakak menjaga, kakak bermain kutu, kakak menabung bertahun-tahun hanya untuk hari ini.

Jangan khawatir. Semua memegang kendali ".

Oknum Dosen Lakukan Pelecehan Seksual Berkedok Penelitian Swinger, Ini Kronologi dan Faktanya

Saat itu mata istriku gemetar lalu tanganku erat gemetar. Pemilik toko berkedip untuk melihat situasi kita.

' Drama apa ini? ' Tebak itu yang bermain di kepalanya. 

Dari hari itu, dari tanggal itu, Allah mulai memberi ketentuan untuk tercurah. Apa pun yang saya lakukan, alhamdulillah saya berhasil.

Datanglah satu persatu kawan, mereka yang berhasil menunjukan jalan dan membuka peluang bagi saya untuk terus sukses.

Mungkin ini rezeki yg selalu di bilang orang, rezeki buat istri. Dalam ketentuan suami, rezeki istri terselip

Bahkan mungkin berkat doa anak-anak yang tulus meminta Tuhan membuka jalan bekal bagi ayahnya hanya untuk tidur di hotel dan kolam renang seperti keluarga yang lain.

Dan tgl 2018 desember, setelah nabung susah, akhirnya baru pertama kali bisa bawa anak dan istri, mertua ngebolang ke kundasang, sabah.

Hasil Rapid Test Negatif, Dinkes Simeulue Pantau Kondisi Kesehatan Warga yang Karantina Mandiri

Teman-teman...

Jika Anda belum berhasil hari ini, jika Anda belum mampu, jangan pernah menyerah.

Terus bekerja dan bekerja. Teruslah percaya diri dalam doa dan amal. Dua senjata ajaib yang tidak mampu membeli ilmuwan di dunia memiliki efeknya.

Saya menulis hari ini bukan untuk pamer. Sejauh ini untuk menceritakan kisah bahwa aku telah berhasil, kaya dan mirip.

Sampai hari ini aku masih berusaha keras untuk merubah nasibku. Sampai hari ini saya masih bertahan dan menabung untuk masa depan.

Aku belum berhasil. Tapi aku sedang mengerjakannya. Saya tidak pernah berhenti bahkan sekali pun. Aku masih kuat dan berjuang, tidak goyang kaki bersenang-senang.

Semoga sedikit dari sharing ini membuka mata dan menginspirasi orang-orang yang ingin mengambil 'isi' dalam tulisan ini.

Semoga kalian semua sukses dan sukses terus. Semoga aku beruntung juga.

Ingatlah firman Tuhan,

'' Tuhan tidak mengubah nasib sebuah ras tetapi orang-orang sendiri yang mengubahnya ".

Hidup ini sulit dan rumit bagi sebagian kita. Jangan menyerah, selalu bangkit setiap kali terjatuh, jangan lupa bersedekah dan berdoa, akan ada jalan terbuka lebar yang akan dibukakan

Badai yang paling kuat pasti akan berhenti. Dan segera setelah berhenti, pelangi muncul. Begitu pula ujian hidup ini.

Tetap bertahan. Kebahagiaan dan kesuksesan menghampirimu. Yakinlah!

Pengguna facebook ini juga menasehati agar setiap orang jangan mudah menyerah dan berhenti berusaha.

Ia mengingatkan agar berusaha dan disertai dengan doa dan bersedekah.

Ia juga yakin, nasib bisa berubah asalkan seseorang itu tidak menyerah pada keadaan. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

Miris, Mayat Bayi Ditemukan Hancur Terbungkus Kresek di Jalan, Sempat Dikira Daging Kurban

Tenaga Medis di Nagan Raya Jalani Swab, Pernah Kontak dengan Pasien Positif Covid-19

Terkait Napi Miliki 4,67 Gram Sabu di LP Kelas II B Kutacane, Dua Orang Masuk DPO Polisi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved