Luar Negeri
Umat Hindu Bangun Kuil di Atas Bekas Masjid yang Dihancurkan Garis Keras Hindu di India
Dominasi kaum Mahabrata di India tetap tak terbendung. Keinginan umat Hindu membangun kuil di atas bekas masjid yang dihancurkan mereka terus berjalan
SERAMBINEWS.COM, LUCKNOW – Dominasi kaum Mahabrata di India tetap tak terbendung,
Keinginan umat Hindu India membangun kuil di atas bekas masjid yang dihancurkan mereka terus berjalan.
Mahkamah Agung India pada November 2019 lalu mendukung pembangunan sebuah kuil di lokasi eks masjid di Uttar Pradesh,
Umat Hindu bersiap merayakan peletakan batu pertama sebuah kuil yang telah lama ditunggu-tunggu pada Rabu (5/8/2020).
Tanah itu sempat menjadi sengketa antara umat Hindu dengan umat Muslim, seperti dilansir AP, Selasa (4/8/2020).
Umat Islam mengatakan belum memiliki rencana membangun sebuah masjid baru di lokasi pengganti,
Inilah Negeri Taj Mahal, sebuah masjid yang dibangun oleh Kaisar Mughal Shāh Jahān, anak Jahangir, sebagai sebuah musoleum untuk istrinya asal Persia, Arjumand Banu Begum.
Taj Mahal dibangun pada abad 16, atau saat Muslim mendominasi India.
Tetapi, secara perlahan, umat Hindu berbalik mendominasi sampai saat ini,
Dengan kondisi tersebut, Umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa atas rencana pembangunan kuil di bekas tanah masjid.
Masjid diruntuhkan oleh kelompok garis keras Hindu beberapa dekade lalu.
• India dan China Tempatkan 100.000 Pasukan di Perbatasan, Ketegangan Tetap Tinggi
• Ketua Muslim Kashmir India Kecam Konglomerat Mukesh Ambani
• Korban Dokter Kematian India Jadi Santapan Buaya
Upacara peletakan batu pertama pada Rabu (5/8/2020) menyusul putusan MA di lokasi yang disengketakan di negara bagian Uttar Pradesh.
Orang Hindu percaya bahwa dewa mereka, Ram, lahir di lokasi itu.
Juga mengklaim, Kaisar Muslim Babur membangun sebuah masjid di atas sebuah kuil di sana.
Masjid Babri abad ke-16 dihancurkan oleh garis keras Hindu pada Desember 1992.
Memicu bentroka besar-besaran Hindu-Muslim yang menewaskan sekitar 2.000 orang.
Tetapi, Putusan Mahkamah Agung membuka jalan bagi pembangunan sebuah kuil di tempat masjid yang dihancurkan.
Pengadilan juga memerintahkan umat Islam diberikan pengganti lahan 2 hektare untuk membangun masjid baru di lokasi terdekat.
Namun keputusan itu mengecewakan umat Islam, berjumlah 14 persen dari 1,3 miliar penduduk India yang mayoritas Hindu.
Pada Rabu (5/8/2020), Perdana Menteri India Narendra Modi akan meletakkan lima batu bata perak sebagai fondasi kuil di tengah nyanyian rohani Hindu.
Rumah-rumah dan bangunan-bangunan lain yang dekat dengan situs kuil di kota Ayodhya dicat kuning.
Hal itu memunculkan tampilan khusus ketika dewa Hindu Ram memerintah di sana selama ribuan tahun, menurut epik Hindu Ramayana.
Lebih dari 100.000 lampu minyak akan menerangi kota itu dalam perayaan, kata Kepala Umat Hindu, Satyendra Das.
Akan tetapi, keamanan diperketat hanya akan memungkinkan masuknya umat Hindu yang terbatas ke kota karena pandemi virus corona,
Pekan lalu, seorang pendeta Hindu dan 15 petugas polisi di daerah itu dinyatakan positif virus Corona.
Seperti yang diperintahkan oleh Mahkamah Agung, pemerintah negara bagian Uttar Pradesh pekan lalu untuk pembangunan masjid baru di lokasi terdekat.
Di sebuah desa berjarak 25 kilometer dari masjid Babri yang dihancurkan oleh Hindu. radikal.
Tetapi belum ada alokasi dana untuk proyek tersebut.
Ketua Dewan Wakaf Sunni Pusat (Endowment) yang dikelola pemerintah, Zafur Ahmed Faruqi, mengatakan masjid dibangun berdasarkan dukungan publik.
"Uang pasti akan mengalir," katanya.
"Kami akan membuka rekening bank dan meminta orang untuk menyumbang pembangunan masjid."
Faruqi tidak memberikan kerangka waktu untuk membangun masjid baru.
Kelompok-kelompok komunitas Muslim belum tampil mendukung proyek tersebut.
Garis-garis keras Hindu mulai mempersiapkan kuil baru pada 1990-an.
Balok-balok besar dari batu-batu besar berukir menampilkan mitologi Hindu siap untuk dipasang saat pekerjaan konstruksi dimulai.
Konstruksi diperkirakan akan memakan waktu 3,5 tahun.
Zafaryab Jilani, yang mewakili Dewan Hukum Personal Muslim Seluruh India, mengatakan komunitas Muslim tidak puas dengan putusan Mahkamah Agung.
Tetapi, mereka akan menghormati keputusan tersebut dan tidak memprotes pembangunan kuil.
Saeed Naqvi, seorang analis politik, tidak mengharapkan masalah antara umat Hindu dan Muslim terkait masalah ini.
"Muslim sendiri telah belajar pelajaran sulit bahwa jika mereka menentang masalah ini, itu hanya membantu Hindutva (ideologi Hindu)," katanya.
Beberapa penulis Muslim terkemuka, akademisi dan aktivis, yang tidak ingin diidentifikasi, menolak untuk membahas masalah ini.
Tetapi beberapa orang menyatakan ketakutan bahwa kuil baru itu bisa memberanikan nasionalis Hindu untuk menargetkan dua masjid lainnya di Uttar Pradesh.
"Pemerintah Modi harus meyakinkan Muslim bahwa Hindu tidak akan meminta pembangunan kuil di Varanasi dan Mathura.”
“setelah menghancurkan masjid yang ada di sana," kata Iqbal Ansari, yang berperkara utama dalam kasus Mahkamah Agung.
Masjid Gyanvapi di kota Uttar Pradesh Varanasi berada di kompleks kuil Kashi Vishwanath yang didedikasikan untuk Dewa Siwa.
Di Mathura, kota lain di negara bagian itu, masjid Shahi Idgah berdiri berdampingan dengan kompleks kuil yang menandai tempat kelahiran dewa Hindu Krishna.
Organisasi-organisasi Hindu mengklai kedua bangunan itu dibangun dengan cara merobohkan kuil-kuil yang sudah ada sebelumnya.(*)