Berita Bireuen

Seorang Warga Bireuen Meninggal di Jakarta, Jenazah Dipulangkan Pemerintah Aceh ke Kampung Halaman

Almarhum berasal dari Abeuk Jaloh, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Kepala BPPA, Almuniza Kamal 

Almarhum berasal dari Abeuk Jaloh, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen.

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Aceh melalui Badan Perhubungan Pemerintah Aceh (BPPA) memfasilitasi pemulangan jenazah Taufik Jafaruddin (38), warga Bireuen yang meninggal dunia di Jakarta.

Jenazah dipulangkan ke kampung halamannya Aceh dengan pesawat udara melalui Bandara Soekarno Hatta, Rabu (5/8/2020).

Almarhum berasal dari Abeuk Jaloh, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen.

Almarhum menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Hermina Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat Rabu (5/8/2020) dini hari akibat penyakit gula (diabetes) yang dideritanya.

Kepala BPPA Almuniza Kamal S.STP, M.Si mengatakan, pemulangan jenazah Taufik Jafaruddin dilakukan BPPA  merupakan amanah dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh H Ir Nova Iriansyah MT.

Dua Destinasi Wisata Bener Meriah Masuk Nominasi API Award 2020, Bupati Ajak Masyarakat Mendukung

Doa Mengalir untuk Keluarga Irwandi Yusuf, Ada yang Mengaku Sempat Kontak dengan Darwati

Kasus Virus Corona Bener Meriah Turun Jadi 29 Orang, Pasien Sembuh 2 Orang

"Kita akan selalu memfasilitasi pemulangan jenazah warga Aceh yang meninggal di Jakarta atau Jabodetabek. Karena ini merupakan bagian dari fardhu kifayah,” jelasnya.

Jenazah almarhum dipulangkan, tambah Almuniza, dengan menggunakan pesawat Garuda pukul 12.00 WIB, dan tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Bangbintang, Aceh Besar, pukul 14.45 WIB.

Selanjutnya jenazah langsung dibawa ke kampung halamannya di Bireuen.

Salah satu saudara almarhum, Wahyu bercerita bahwa almarhum berada di Jakarta sekitar tiga bulan lalu, sempat bekerja membantu abang kandung sebagai penjual mie di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.

"Kemudian sekitar sebulan lalu, dia bekerja sebagai penjual sate matang, di warung kopi Kutaraja, di Tanah Abang. Karena, sebelum ke Jakarta, almarhum jual sate di kampungnya," kata Wahyu.

Wahyu menyebutkan, almarhum yang tinggal bersama rekan kerjanya di kontrakan, merupakan sosok yang baik dan ramah terhadap siapapun.

"Ia sangat ramah orangnya. Setiap ada yang datang, walaupun tidak dikenalnya langsung disapa," kata Wahyu.

Atas nama keluarga, Wahyu menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Aceh, khususnya BPPA yang sudah memfasilitasi pemulangan jenazah almarhum.

"Kami dari keluarga sangat berterimakasih atas pemulangan jenazah ini," katanya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved