Ledakan di Beirut Lebanon: 16 Orang Ditahan, Penyelidikan Masih Berlanjut
Orang-orang tersebut adalah pejabat pelabuhan serta orang kepabeanan. Mereka dinilai memiliki tanggung jawab atas pemeliharaan gudang
SERAMBINEWS.COM - Pemerintah Lebanon kini sedang melakukan penyelidikan terkait peristiwa ledakan di sekitar kawasan pelabuhan Beirut.
Diketahui, ledakan terjadi pada Selasa (4/8/2020) lalu pukul 18.02 waktu setempat.
Dilansir Al-Jazeera, setelah beberapa hari berlalu pihak berwenang hingga kini telah memeriksa sebanyak 18 pejabat.
Orang-orang tersebut adalah pejabat pelabuhan serta orang kepabeanan.
Mereka dinilai memiliki tanggung jawab atas pemeliharaan gudang yang menyimpan bahan mudah meledak.
Selain itu, mereka diduga terlibat di dalam pekerjaan tersebut.
• Kenali, 6 Tanda Anda Terkena Diabetes, Ini Cara Atasi Saat Kelebihan Kadar Gula
• Ternyata, Manfaat Air Kelapa Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Jantung, Simak Info Ini

Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan pemerintah di pengadilan militer, Hakim Fadi Akiki.
Dari 18 orang yang sudah diperiksa, 16 diantaranya telah ditahan sebagai bagian dari penyelidikan.
Fadi Akiki pun tidak menyebutkan nama-nama tersebut yang kini ditahan.
Meski demikian, penyelidikan terkait ledakan masih terus dilakukan.
"16 orang telah ditahan sebagai bagian dari penyelidikan," terang Fadi Akiki.
Menteri Luar Negeri, Charbel Wehbe, mengatakan pemerintah Lebanon memberikan kewenangan kepada Komite Investigasi guna melakukan penyelidikan.
Pemerintah memberikan waktu selama empat hari untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab.
Hingga saat ini, ledakan telah menewaskan sebanyak 135 orang.
• Puluhan Petugas Kesehatan Positif Covid, Ini Penjelasan Juru Bicara Covid-19 Aceh Besar
• Tujuh Efek Mengejutkan Akibat Stres, Salah Satunya Dorongan Seksual Menurun
Tak hanya itu, ledakan besar tersebut juga melukai 5.000 warga lainnya.