Ledakan di Beirut Lebanon: 16 Orang Ditahan, Penyelidikan Masih Berlanjut

Orang-orang tersebut adalah pejabat pelabuhan serta orang kepabeanan. Mereka dinilai memiliki tanggung jawab atas pemeliharaan gudang

Editor: Amirullah
AFP/STR
Kondisi Pelabuhan Beirut, Lebanon yang hancur diguncang ledakan bahan kimia, termasuk kapal-kapal yang berlabuh dan kawah besar terbentuk di area tersebut, Rabu (5/8/2020). 

Ledakan yang terjadi beberapa waktu lalu menimbulkan getaran di seluruh kota.

Sehingga, kerusakan luas hingga pinggiran Kota Beirut terjadi.

Pemerintah Lebanon memperkirakan jumlah korban tewas akan bertambah.

Sejumlah gedung, bangunan, dan kendaraan hancur berantakan terdampak ledakan dahsyat yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Patrick Baz (AFP/Patrick Baz)

Para korban tewas satu per satu ditemukan ketika para pekerja darurat menggali reruntuhan bangunan.

Kini, pemerintah menyerahkan kendali keamanan di ibu kota kepada militer.

VIDEO - Anaknya Tabrak Lari Polantas, Sang Ibu Menangis di Kantor Polisi

Gubernur Kota Beirut, Marwan Abboud, menerangkan ledakan mengakibatkan 300.000 orang kehilangan rumah.

Pihak otoritas setempat kemudian mengupayakan untuk makanan, air, dan tempat tinggal bagi mereka.

Sementara itu, penyebab dari ledakan yang terjadi belum dipastikan oleh pemerintah.

Namun, para pejabat menghubungkan penyebab ledakan adalah amonium nitrat yang disita.

Sekira 2.750 ton amonium nitrat disimpan di gudang pelabuhan selama enam tahun.

Masih dilansir oleh Al-Jazeera, Marwan Abboud mengungkapkan kerugian yang dialami akibat peristiwa ledakan.

Ia menuturkan mereka mengalami kerugian sekitar 10 miliar Dolar Amerika hingga 15 miliar Dolar Amerika, atau setara Rp 145 triliun hingga Rp 218 triliun akibat ledakan yang terjadi.

Warga mengungsi dari sekitar lokasi ledakan dahsyat yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Patrick Baz (AFP/Patrick Baz)

Bantuan untuk Lebanon dari Jerman: Tim Penyelamat

Jerman mengirim tim penyelamat ke Lebanon setelah ledakan terjadi.

Tim penyelamat dari Jerman akan membantu mencari korban yang masih terperangkap di bawah reruntuhan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved