Update Corona di Aceh
Selain Rumah Sakit Darurat, DPRA Minta Pemerintah Aceh Rekrut Relawan Covid-19
Perlunya relawan Covid-19, menurut politis PNA ini, mengingat lonjakan kasus positif Covid-19 di Aceh saat ini sudah melewati angka 500 orang dan tak
Penulis: Subur Dani | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Selain perlunya rumah sakit darurat di Aceh saat ini untuk penanggulangan pasien Covid-19, Dewan Perwakilan rakyat Aceh (DPRA) juga meminta pemerintah segera memikirkan skema untuk merekrut relawan medis untuk penanganan pasien Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), M Rizal Fahlevi Kirani, saat ditanyai Serambinews.com, Jumat (7/8/2020).
Perlunya relawan Covid-19, menurut politis PNA ini, mengingat lonjakan kasus positif Covid-19 di Aceh saat ini sudah melewati angka 500 orang dan tak sedikit pula tenaga medis yang sudah terpapar.
Sebelumnya skema itu sudah pernah disampaikannya kepada Pemerintah Aceh jauh hari sebelum kasus positif Covid-19 di Aceh melonjak seperti dalam dua pekan terakhir.
• Kompleks MUDI Mesra Samalanga Disemprot Cairan Disinfektan
• VIDEO - Mengaku Sering di 86 Oknum Aparat di Laut, Puluhan Nelayan Langsa Mengadu ke DPRK
• Hadapi Lanjutan Kompetisi Liga 1 2020, Persiraja Latihan Perdana 20 Agustus
Namun, Fahlevi menilai pemerintah belum melakukan hal itu hingga saat ini. Padahal dengan kondisi saat ini, relawan harus segera direkrut guna membantu tenaga medis di rumah sakit mengingat tak sedikit selama ini tenaga medis yang juga terpapar Covid-19 karena menangani pasien.
"Jika semakin banyak tenaga medis yang terpapar siapa lagi yang akan menangani pasien nantinya. Makanya mulailah merekrut para relawan," katanya.
Nantinya, para relawan harus dibekali prosedur penanganan Covid-19 oleh para ahli agar mereka bisa bekerja sesuai dengan prosedur kesehatan dan prosedur penanganan Covid.
"Buka saja pendaftaran, saya yakin ada masyarakat Aceh yang mau, dana bisa dipakai dari dana refocusing. Jangan sampai dana itu tidak tahu kemana nantinya," kata Fahlevi.(*)