Wawancara Eksklusif
Rela Resign Demi Merawat Sang Istri
Sosok Teuku Reza Saputra alias Pon Citra (35), warga Pusong Baru, Lhokseumawe, menjadi sorotan media sejak beberapa minggu terakhir
Sosok Teuku Reza Saputra alias Pon Citra (35), warga Pusong Baru, Lhokseumawe, menjadi sorotan media sejak beberapa minggu terakhir. Perjuangannya merawat sang istri yang menderita penyakit kanker, mengaduk-aduk emosi setiap orang yang mendengar maupun membaca kisahnya.
Selama 4 tahun lamanya, Pon Citra berjuang demi kesembuhan istri tercintanya, Fitri Wahyuni (30) yang sudah sakit sejak tahun 2016. Ia juga mesti merawat tiga orang buah hati yang masih balita. Anak pertama berusia 4,5 tahun dan dua bayi kembar yang masih berusia 40 hari. Dua tahun lalu, Pon Citra bahkan memutuskan resign (mengundurkan diri) dari pekerjaannya sebagai tenaga honorer di Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, demi agar lebih maksimal merawat sang istri.
Kini, kisahnya itu sudah diketahui oleh banyak orang. Namun masih banyak sisi lain dari kisah Pon Citra yang belum banyak diketahui publik. Sebagian dari kisah itu disampaikan Teuku Reza Saputra alias Pon Citra dalam wawancara eksklusif dengan reporter Serambi Indonesia, Yeni Hardika, di Lhokseumawe beberapa hari lalu. Berikut petikannya.
Kapan dan bagaimana awal pertemuan Bang Pon dengan istri?
Pertama kami kami bertemu di rumah sakit. Ketika itu saya menjaga dan merawat ayah yang sedang sakit. Sementara si Fitri (yang kini telah menjadi istrinya) bertugas dinas di Rumah Sakit Umum Bunga Melati (Lhokseumawe). Nah, pada suatu subuh, kalau ga salah, pertama kali saya jumpa dengan Fitri. Setelah itu saya mencari informasi tentang dia, cari nomornya, setelah itu kami PDKT (pendekatan).
Saat bertemu Fitri, Bang Pon sudah bekerja?
Saya bekerja di Dinas Kesehatan, Fitri bekerja di Bunga Melati. Ketika itu, ayah saya dirawat di Rumah Sakit Bunga Melati. Subuh, ketika dia piket, dia masuk ke ruangan tempat ayah saya dirawat. Jadi di situlah kami pertama kali berjumpa.
Saat jumpa pertama, apa yang membuat Bang Pon tertarik dengan Fitri?
Ga tau saya liat itu beda ya, beda dengan yang lain. Setelah itu saya telusuri, saya lihat semuanya. Ga tau yang namanya hati, habis itu saya cari informasi tentang Fitri, setelah itu saya dapat nomor Hp-nya, saya telepon, ajak jumpa, pokoknya PDKT dengan itu. Setelah tiga tahun kemudian kami sepakat melanjutkan ke jenjang pernikahan.
Nikahnya tahun berapa?
Kami menikah tahun 2013. Dua tahun atau tiga tahun setelah nikah, baru kami mempunyai Pocut, anak pertama. Saat Pocut masih 5 bulan, bundanya atau istri saya sakit ketika menyusui. Di situ awal gejalanya. Dia mengeluh sakit kepala yang hebat. Sampai enam bulan saya bawa ke rumah sakit.
Bang Pon diberitakan memutuskan resign (mengundurkan diri) dari pekerjaan untuk merawat Kak Fitri, kapan itu?
Dua tahun setelah dia sakit. Karena saat itu saya banyak menghabiskan waktu untuk membawanya ke rumah sakit. Saya merasa tidak enak hati dan tidak nyaman dengan teman-teman di tempat kerja. Sehingga kemudian saya memutuskan resign. Itu murni keputusan saya sendiri, tidak ada paksaan dari siapa pun.
Bagaimana dengan reaksi keluarga?
Namanya kita udah dewasa, semua keputusan itu kita yang tanggung. Tapi saya yakin, Allah pasti akan menolong saya, ketika niat saya ikhlas.