Luar Negeri
Ada-ada Saja, Seorang Nenek Berusia 103 Tahun Ingin Tato, Ternyata Bergambar Kodok
Ini memang aneh, kelakuan seorang nenek renta di Amerika Serikat (AS) ini menyusun daftar yang ingin dia dapatkan
SERAMBINEWS.COM, MICHIGAN - Ini memang aneh, kelakuan seorang nenek renta di Amerika Serikat (AS) ini
menyusun daftar yang ingin dia dapatkan.
Dia memasukkan tato dalam daftar keinginannya seumur hidup.
Biasanya, keinginannya itu diharapkan oleh orang muda di Barat.
Walaupun demikian, seorang nenek berusia 103 tahun itu telah berhasil mencoret tubuhnya untuk pertama kali.
Nenek itu, Dorothy Pollack merayakan ulang tahun pada Juni 2020.
Dia langsung memenuhi impian seumur hidupnya untuk mendapatkan tato permanen.
Apa yang dia dapat? Seekor kodok hijau kecil di lengannya.
Dorothy menghabiskan hari ulang tahunnya di sebuah panti jompo di Muskegon Michigan AS.
Itu adalah tempat yang sama di mana dia menghabiskan berbulan-bulan dalam isolasi karena pandemi virus Corona, lapor CNN, Senin (10/8/2020).
Perawatnya mengatakan dia mengalami depresi karena terisolasi dalam waktu lama.
"Perawat mengatakan dia sangat tertekan dan kami harus mengeluarkannya."
"Kami tidak bisa melihatnya, jadi kami tidak tahu bagaimana dia sebenarnya."
"Dia sangat sulit mendengar sehingga panggilan telepon tidak membantu," kata Teresa Zavitz -Jones, cucu Dorothy, kepada CNN.
Dia akhirnya keluar dari panti jompo dan diizinkan kembali ke rumah.
• Tiga Ruko Terbakar di Gampong Batoh Banda Aceh
• Kepala Imigrasi Banda Aceh Silaturahmi ke Kantor Serambi Indonesia
• Tim Pansus Dapil III DPRK Aceh Timur Soroti Pengerasan Jalan di Simpang Jernih Tak Maksimal
Hanya dalam beberapa minggu setelah kepulangannya, dia memutuskan untuk mendapatkan tato.
Pada 7 Agustus 2020, Dorothy mengunjungi AWOL Custom Tattooing.
Dia duduk dengan berani saat tato katak kecil di lengannya.
“Sangat menarik, karena bertahun-tahun lalu cucu saya ingin saya mendapatkannya dan saya tidak mau."
"Tiba-tiba, saya memutuskan ingin memilikinya."
"Jika bisa, seekor katak, karena saya suka katak, ” ujar Dorothy sambil memperlihatkan pilihan tatonya.
Ray Reasoner Jr, yang membuat tato mengatakan Dorothy orang tertua yang pernah dia tangani.
Dia menambahkan Dorothy sangat bersemangat sepanjang pengalaman pertamanya itu.
“Aku bahkan tidak melihatnya meringis."
"Mungkin dia setengah meringis, tetapi dia sangat bersemangat."
"Itu adalah pengalaman yang luar biasa."
"Jika seseorang berusia lebih dari seabad menyuruh Anda melakukan sesuatu untuk mereka, Anda harus melakukannya, ”kata Ray.
Tato sebenarnya dimiliki anak muda, bukan orangtua renta seperti Dorothy.
Jikalau kita di Aceh, maka disebut 'inai' yang tidak permanen.
Sedangkan tato dalam Islam dilarang, karena menghalangi air wudhuk,
Sementara itu, seorang pria telah mentato dirinya sendiri setiap hari selama penguncian di London, Inggris.
Dari ujung jari hingga telapak kakinya, hampir setiap inci, kulit Chris Woodhead dipenuhi tato.
Chris mulai mendapatkan tinta saat berusia 15 tahun lalu.
Sahabatnya menggunakannya sebagai kanvas dan membuat lebih dari 400 tato padanya.
Ketika penguncian dimulai, Cris memiliki sekitar 1.000 desain tato di tubuhnya.
Sekarang, dia memiliki 43 lagi dan terus bertambah.
Chris bekerja sebagai seniman di studio di London timur.
Ketika studio ditutup dalam penguncian, dia mengisolasi dirinya dengan istrinya yang sedang hamil.
Dia memutuskan menambahkan satu tato baru setiap hari.
"Saya mendapati diri saya berkeliaran, tidak tahu apa yang harus dilakukan dan makan semua makanan di lemari."
"Jadi ide menato diri saya setiap hari adalah memberi diri saya sedikit arah. Tanpa struktur, orang benar-benar bingung," kata Chris kepada BBC .
"Saya menemukan tato sebagai terapi."
"Saat ini, saya sedang menggambar apa yang ada di pikiran saya."
"Dan tidak banyak lagi yang terlintas dalam pikiran saya saat ini selain dari krisis ini," katanya.
Di telapak kaki kirinya, dia telah menuliskan kata-kata, "KAPAN AKHIRNYA?"
Di bagian bawah kaki kanannya terdapat partikel virus Corona.
Chris menggunakan hand poking, teknik tato berteknologi rendah, di mana jarum mendorong tinta ke dalam kulit.
Tidak ada penggunaan listrik dalam metode ini.
Meskipun membutuhkan waktu lebih lama daripada bekerja dengan pistol tato, teknik menusuk tangan semakin populer
karena tidak terlalu mengganggu dan menyakitkan.
Chris telah menghemat ruang di tubuhnya untuk menuliskan nama bayi barunya saat lahir.
Saat berbicara tentang berapa banyak ruang yang tersisa untuk melanjutkan proyek penguncian, Chris berkata,
"Saya ingin menjadi tato yang bagus, jadi untuk mencoba membuatnya tetap menarik, secara realistis, saya mungkin punya sisa ruang tato untuk sebulan lagi," tuturnya.(*)
