Pasutri Buta dan Lumpuh Saling Bantu Selamatkan Diri dari Api
Abdurrahman tak bisa melihat lagi, sementara sang istri Umiyah sudah tak lagi bisa berjalan atau lumpuh
LHOKSEUMAWE - Dramatis. Itulah gambaran perjuangan pasangan suami istri (pasutri) lanjut usia (lansia), Abdurrahman (78) dan Umiyah (65) untuk bisa lolos dari api yang membakar rumahnya di Gampong Ulee Jalan, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Senin (10/8/2020), sekitar pukul 11.00 WIB.
Mereka harus berjuang keras menyelamatkan diri karena kondisi keduanya yang cacat. Sang suami, Abdurrahman tak bisa melihat lagi, sementara sang istri Umiyah sudah tak lagi bisa berjalan atau lumpuh. Dengan kondisi yang serba terbatas itu, keduanya saling bantu untuk bisa selamat dari kobaran api.
Menurut penuturan Umiyah, sebelum musibah kebakaran itu terjadi, ia dan suaminya seperti mendengar suara ketukan di plafon rumahnya. Lalu, Abdurrahman meminta istrinya untuk mengecek keberadaan asal suara tersebut.
“Hai aci neukalon siat putra su nyan, kram krum that, pu teungoh dipeh seng rumoh (tolong dicari asal suara ribut itu, apa ada orang sedang memaku atap rumah),” ucap Umiyah menirukan permintaan suaminya.
Kemudian, Umiyah mengecek suara dengan cara merangkak karena dirinya tidak bisa lagi berjalan. Tak lama kemudian, Umiyah melihat dari dalam salah satu kamar rumahnya yang berukuran kecil dan berlantai kayu itu ada percikan api dari atas plafon. Sontak ia memberitahukan kepada suaminya yang saat itu sedang berada di kamar mandi.
Abdurahman pun spontan mengambil air dari sumur lalu menyiram rumahnya yang terbakar meski pun ia sendiri tak bisa melihat. Melihat aksi suaminya itu, Umiyah kemudian mengingatkan bahwa upayanya itu sia-sia. “Hai ayah, peu neu siram nyan, hana mate apui jeuh (untuk apa disiram seperti itu, tidak akan padam apinya),” teriak Umiyah.
Lalu, Abdurrahman meminta istri berteriak minta tolong, memanggil bantuan warga agar keduanya terselamatkan dari kobaran api yang mulai membesar. Beruntung, tepat di depan rumah ada sebuah warung kecil.
Dari warung keluar seorang warga bernama Safriadi bersama dua rekannya Muktar dan Sofian. Ketiga warga ini langsung berlarian untuk menyelamatkan Abdurrahman dan Umiyah dari dalam rumah yang mulai terbakar. “Keduanya kami angkat ke luar dari rumah yang saat itu apinya sudah mulai membesar,” papar Safriadi.
Lalu saat dipapah, Umiyah memberikan sebuah kunci kamar di mana di dalam kamar tersebut ada tersimpan uang sebesar Rp 30 juta. “Hai nyoe pat kunci kama, kacok peng siat (ini kunci kamar, tolong selamatkan uang),” pinta Umiyah seperti ditirukan Safriadi. Namun sayang uang tersebut tak berhasil diselamatkan.
Tak lama setelah peristiwa kebakaran rumah itu terjadi, warga melaporkan kepada petugas pemadam kebakaran. Tepat pada pukul 11.00 WIB, empat unit armada terjun ke lokasi untuk memadamkan api. Warga yang lain pun mulai berdatangan membantu petugas kebakaran.
Kini kedua pasangan lansia tersebut menumpang di rumah keluarga atau familinya yang berada di samping rumah mereka. Tak ada satu pun harta benda yang terselamatkan. Selain uang Rp 30 juta, satu unit sepeda motor juga habis terbakar. Termasuk emas sekitar 5 mayam, akte jual beli dan satu sertifikat tanah.
Abdurrahman dan Umiyah memiliki dua anak perempuan yang juga ikut tinggal bersama. Namun saat kejadian, kedua anaknya itu sedang ke pasar untuk membeli ikan.
Usai musibah tersebut, Waka Polsek Banda Sakti, Ipda Faisal mengantarkan bantuan sementara untuk pasangan suami istri itu. Bantun berasal dari Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto SIK, yang dititipkan melalui Waka Polsek Banda Sakti, Ipda Faisal.
Informasi lainnya menyebutkan, pihak desa setempat juga sudah mendata seluruh kerugian materil untuk dapat diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau Tim Tagana Kota Lhokseumawe.(zak)