Berita Pidie
Kunjungan Kementrian Kelautan di Pidie, Pusat Akan Bantu Pengembangan Ikan Lele & Bandeng
Hal yang menarik ini adalah pertama pusat akan membantu pengembangan budidaya ikan lele untuk petani Pidie senilai Rp 200 juta lebih.
Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
Hal yang menarik ini adalah pertama pusat akan membantu pengembangan budidaya ikan lele untuk petani Pidie senilai Rp 200 juta lebih.
Laporan Nur Nihayati | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Ada yang menarik diumumkan di akhir pertemuaan pejabat pusat di Oproom Setadakab Pidie, Kamis (13/8/2020).
Pertemuan itu membahas soal potensi sumber daya kelautan dan perikanan.
Pemateri dari pusat adalah Prof DR Rokhmin, staf ahli Kementrian Kelautan. Ir Coco Kokorkin Sutrisno, Direktur Benih.
Dan Goenaryo APi MSi, Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan.
Hal yang menarik diumumkan ini adalah pertama pusat akan membantu pengembangan budidaya ikan lele untuk petani Pidie senilai Rp 200 juta lebih.
Kedua adanya bantuan pengembangan budidaya ikan bandeng.
Lalu, adanya sejumlah bantuan alat tangkap seperti jaring insang, alat penangkap ikan jaring bilnet, buku lipat atau buku kotak.
Nah, saat ditanyai kembali pada Kepala Dinas Kelautan Perikanan Pidie, Ir Tarmizi terkait bantuan itu pihaknya juga belum mendata detail.
"Ya kita sangat senang ada sejumlah sudah diumumkan, nanti kami akan mendata kelompok petani lele dan bandeng," ujar Tarmizi.
Sementara itu, sebelumnya di hadapan Staf Ahli Menteri Kelautan, Bupati Pidie atau Abusyik minta Pemerintah Pusat perhatikan masyarakat pesisir di Pidie
Bupati Pidie Roni Ahmad, SE (Abusyik) mengharapkan perhatian semua pihak terutama Pemerintah Pusat dalam pembangunan masyarakat Pesisir di Kabupaten Pidie.
• Sarkawi dan Kementerian PUPR Bahas Jembatan Enang-Enang
• Heboh, Es Krim Rasa Mie Goreng Pertama di Indonesia, Netizen Penasaran Bagaimana Rasanya
• Wanita Hamil Tua Meninggal Ditabrak Pengemudi Mobil Mabuk, Bayinya dalam Kondisi Kritis
Hal itu dikatakan Abusyik dalam presentasi potensi perikanan dan kelautan bersama Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, yang digelar di Oproom Setdakab Pidie, Kamis (13/08/2020).
Sehari sebelumnya Abusyik juga turut mendampingi staf ahli atau penasihat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS dan Rombangan saat melakukan kunjungan kerja ke Pidie pada Rabu (12/8/2020).
Dalam paparannya Bupati menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Pidie beserta lembaga Panglima Laot selama ini terus bekerja sama dalam pemanfaatan sumber daya laut Pidie.
Abusyik menjelaskan bahwa Sektor kelautan dan perikanan pada wilayah pesisir di Kabupaten Pidie memang cukup melimpah.
Hal ini dapat dilihat dari keaneka ragaman biota di perairan laut Pidie.
Selama ini, Pemkab Pidie bersama lembaga Panglima Laot selalu bergandengan tangan dalam memanfaatkan kekayaan alam secara berkelanjutan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Dilanjutkan, dalam mewujudkan hal tersebut selama ini para pelaut di Pidie kerap dihadapkan dengan berbagai persoalan. Sebagian masalah yang dihadapi masyarakat pesisir selama ini adalah, muara-muara sungai telah menjadi dangkal.
"Akibat kedangkalan tersebut mengakibatkan nelayan di Pidie jika hendak melaut menjadi terhambat, karena harus menunggu air pasang.
Kedangkalan muara sungai dipengaruhi oleh fenomena alam, maka perlu perhatian semua pihak, terutama dari pemerintah pusat dalam menangani masalah tersebut," pinta Abusyik.
Bupati Pidie berharap, dengan kedatangan Prof Rokhmin ke Kabupaten Pidie dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang selama ini dihadapi masyarakat pesisir.
"Selaku Bupati Pidie saya harap dengan kedatangan penasehat Kementerian KKP ke Pidie dapat melahirkan solusi alternatif untuk memperbaiki fasilitas ekonomi nelayan di Kabupaten Pidie ke depannya," tutup Abusyik.
Sementara itu Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, Penasehat Menteri Kelautan Dan Perikanan berjanji akan memberikan perhatian kepada masyarakat Pidie, dan akan menyampaikan semua masukan dan kondisi yang didapatkan selama kunjungannya, kepada Menteri Kelautan Dan Perikanan RI.