Pencurian Bunga
Bunga Hias di Taman dan Median Jalan Tamiang jadi Sasaran Pencuri
Sayed mengungkapkan tanaman yang dicuri merupakan bunga yang baru ditanam di sepanjang median jalan di Karangbaru atau beberapa taman di Kota Kulasim
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Tamiang mengatakan maraknya pencurian bunga hias yang ditanam di sejumlah fasilitas publik.
Pencurian yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu itu menyebabkan penataan taman dan median jalan sedikit terkendala.
“Kami jadi berpikir ulang untuk menanam jenis bunga yang bagus. Soalnya bunga yang biasa-biasa saja hilang,” kata Kadis LH Aceh Tamiang, Sayed Mahdi, Jumat (14/8/2020).
Sayed mengungkapkan tanaman yang dicuri merupakan bunga yang baru ditanam di sepanjang median jalan di Karangbaru atau beberapa taman di Kota Kulasimpang.
Dia mengatakan pencurian ini dilakukan pelaku dengan mencabut langsung tanaman bunga dari tanah.
• Pencuri Bunga Hias di Median Jalan Ternyata Seorang Wanita, Pernah Kepergok Petugas Pukul 2 Dinihari
• Di Masa Pandemi, Pramuka Harus Terdepan Bantu Cegah Penyebaran Covid-19
“Sampai kemarin masih terjadi pencurian. Malam masih ada, pagi kita lihat sudah tidak ada,” ujarnya.
Bunga yang hilang ini berasal dari beragam jenis, mulai dari yang termahal jenis bugenvil seharga Rp 150 ribu hingga melati cina yang hanya Rp 3 ribu.
Sayed mengaku sempat mengusulkan Dinas Kominfo dan Persandian memasang CCTV yang mengarah ke median jalan dan taman agar aksi pelaku terdeteksi.
“Namun karena belum anggaran, usulan ini belum terealisasi,” ungkapnya.
Dari beberapa kasus yang terjadi, Sayed menyimpulkan pencurian ini dilakukan di atas pukul 24.00 WIB.
Sebab setiap harinya aktivitas pengangkutan sampah di kota baru berakhir tengah malam.
“Petugas yang membersihkan sampah baru selesai jam 12 malam. Artinya pelaku muncul di atas jam itu, kami prediksi antara jam dua malam ke atas,” bebernya(*)