Berita Aceh Tamiang
Pencuri Bunga Hias di Median Jalan Ternyata Seorang Wanita, Pernah Kepergok Petugas Pukul 2 Dinihari
Pelaku pencurian bunga hias yang ditanam di median jalan dan area publik di Aceh Tamiang diduga kuat melibatkan wanita.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pelaku pencurian bunga hias yang ditanam di median jalan dan area publik di Aceh Tamiang diduga kuat melibatkan wanita.
Dugaan ini disampaikan Kadis Lingkungan Hidup Aceh Tamiang, Sayed Mahdi setelah secara khusus pernah meminta stafnya berjaga di salah satu titik yang dicurigai akan didatangi pelaku.
“Pernah satu kali kepergok, jam dua malam kejadiannya,” kata Sayed Mahdi kepada Serambinews.com, Jumat (14/8/2020).
Sayed menambahkan, ketika dipergoki petugas kala itu, pelaku yang muncul merupakan wanita dan beraksi seorang diri.
Namun ketika akan ditangkap oleh petugas yang memergokinya beraksi, pelaku keburu melarikan diri menggunakan sepeda motor.
• Innalillah, Satu Lagi Pasien Suspek Covid di RSUD-YA Tapaktuan Meninggal Dunia
• Korban Selamat Ledakan Dahsyat Beirut Minta DK PBB Selidiki Penyebab Amoniak Nitrat Meledak
• Panglima Laot Aceh Barat Larang Nelayan Melaut Pada 17 Agustus, Siapkan Sanksi Adat bagi Pelanggar
“Dia mencabut bunga yang baru ditanam di depan Subdenpom. Sudah coba dikejar, tapi lolos,” beber Kadis Lingkungan Hidup Aceh Tamiang ini.
Sejauh ini, Sayed belum bisa menyimpulkan alasan pelaku mencuri bunga yang sengaja ditanam untuk memperindah wajah kota tersebut.
Pasalnya, beber dia, bunga-bunga yang dicuri itu tidak memiliki nilai jual tinggi yang bisa memberi keuntungan besar bagi pelaku.
“Paling mahal itu harga Rp 150 ribu, jenis bugenvil. Tapi yang harga tiga ribu perak (rupiah) pun dicuri juga,” ujarnya heran.
Sayed mengungkapkan, pihaknya sudah pernah mengusulkan pemasangan CCTV yang mengarah ke median jalan atau taman yang ditanami bunga. Namun usulan ini belum terealisasi akibat ketiadaan anggaran.
• Asrama Santri Putra Pesantren Darul Huffaz Tanoh Alas Terbakar
• Aman Dio dan Keasyikan Menelusuri Sejarah dan Budaya Gayo dari Era Kolonial
• Nova Iriansyah: Baru PT PIM Setor Modal untuk KEK Arun, Pertamina dan Pelindo 1 Nihil
Sementara itu, warga menyarankan agar di sekitar tanaman bunga dipasang papan imbauan tentang larangan mencabut ataupun merusak bunga.
“Di papan imbauan itu ditulis juga tentang ancaman sanksi hukum bagi masyarakat yang nekat mengambil bunga itu. Jadi ada imbauan yang bersifat efek jera,” saran Ahmad, warga Karangbaru, Aceh Tamiang.(*)