Luar Negeri
Pakai Burkini ke Pantai Mediterania, Wanita Mesir Dicaci-maki oleh Pengunjung Lain
Seorang wanita yang memakai burqa, pakaian penutup tubuh dari kepala sampai ujung kaki dapat cacian dari orang lain.
Baru-baru ini, sembilan wanita ditangkap dan beberapa dijatuhi hukuman penjara karena merusak nilai-nilai keluarga dan membuat pesta pora.
mereka memposting video di aplikasi TikTok meskipun, tidak ada video mereka yang akan menimbulkan kecaman dari kalangan kelas atas Mesir.
Bagi wanita yang ingin mengenakan pakaian renang, komunitas pantai pribadi kelas atas yang berada di sebagian besar pantai Mediterania seringkali menjadi satu-satunya pilihan.
Beberapa wanita dikenal lebih menerima burkini, sementara yang lain mencemooh.
Atau elihatnya sebagai irisan konservativisme yang tidak akan toleran terhadap mereka yang mengenakan pakaian renang.
Namun masyarakat yang sering mengkritik dan bermoral di kompleks juga bisa mengutuk seorang wanita dalam bikini.
Youssra Mohammed Hamouda, asisten pengajar di American University of Cairo, mengatakan mendapat tatapan agresif di resor Pantai Utara ketika dia mengenakan bikini.
Dia mendapat cemoohan saat memposting foto dirinya di media sosial.
Seorang mantan pacar ditegur oleh kerabatnya karena membiarkan dia mengenakan pakaian dalam.
Dia mengaitkan sikap tersebut dengan misoginisme dan klasisme yang mendarah daging, daripada agama.
“Ada sistem kelas paternalistik dalam masyarakat Mesir, yang menilai perempuan berdasarkan kelasnya,” kata Hamouda, yang menggambarkan dirinya berasal dari latar belakang kelas menengah.
Dengan hijabnya, Doaa Mohamed telah pergi ke klub-klub di beberapa kota, termasuk Kopenhagen, Norwegia.
Tetapi, tidak ada yang menghentikannya dan dengan burkini, dia berenang di Tunisia dan Uni Emirat Arab.
“Kita harus belajar untuk hidup dan membiarkan hidup di Mesir,” katanya.
"Aku tidak begitu mengerti tentang apa keributan ini," tutupnya.(*)